KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Kondisi sebagian Candi Solok Sipin, yang berada di tengah pemukiman RT 16, Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, kondisinya saat ini seperti tak terawat.
Bahkan beberapa titik di dalam kawasan Candi Solok Sipin tersebut, menjadi tempat warga sekitar untuk meletakkan atau mengkandangkan ayam peliharaan mereka.
Wakil Wali Kota Jambi, Maulana pun, meninjau kondisi tersebut, Kamis 27 Oktober 2022. Dia mengatakan, Candi Solok Sipin tersebut, merupakan pusat pemerintahan pada zamannya, yang membentang hingga Rumdis Danrem 042/Gapu.
“Ini tentu menjadi perhatian dan kami mendukung Yayasan Sungai Batanghari, untuk mengangkat sejarah yang gugur. Di mana zamannya dulu, menjadi peradaban yang luas,” kata Maulana.
BACA JUGA:Dunia Games Telkomsel Gelar DG Con 2022
BACA JUGA:Danramil Mersam Pimpin Apel Pagi TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi
Tentu langkah pemugaran akan dilakukan. Namun Pemkot Jambi sedang menyiapkan lokasi tersebut menjadi situ cagar budaya, melalui tiga kali sidang akademik.
Kata dia, nanti di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, Pemkot Jambi akan menyiapkan dana untuk pemugaran situ bersejarah tersebut.
“Pada APBD Perubahan ini kita siapkan, kalau sepakat, nanti akan kita tetapkan sebagai cagar budaya. Sehingga pembiayaan pemugaran bisa didukung, termasuk sinergi antaran Kementerian dan Pemprov Jambi, harapannya ini segera terwujud,” jelasnya.
Maulana pun mengatakan, dimungkinkan masih banyak potensi bangunan sejarah yang membentang luas di kawasan tersebut.
BACA JUGA:Perampok Pasutri di Kelurahan Singkep Tanjab Timur Diringkus di Kerinci
“Untuk mengalikan anggaran ke pemugaran harus ditetapkan dulu sebagai cagar budaya, termasuk tahapan seminar. Jika sudah ditetapkan, nanti maintenancenya dilakukan Pemkot Jambi, sementara pemugaran oleh Kementerian maupun pemerintah pusat didukung Yayasan Sungai Batanghari,” jelas Maulana.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat Yayasan Sahabat Sungai Batanghari, Antoni Zeidra Abidin (AZA) menyebutkan, pihaknya konsen memperhatikan pemugaran ini lantaran, untuk mengembalikan apa yang pernah menjadi peradaban di bagian Pulau Sumatera.