Hasil Penelitian Sebut Ganja Medis Bisa Bantu Sembuhkan Autisme

Senin 17-10-2022,09:37 WIB
Editor : Surya Elviza

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Ganja menjadi salah satu tanaman yang berpotensi membantu banyak orang seperti yang disarankan oleh sebuah studi baru. 

Dilansir dari laman Express.co.uk, penelitian tersebut melihat dampak ganja medis pada orang dewasa dengan autisme dan apakah tanaman itu dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Ganja medis merupakan bentuk obat alami yang berpotensi membantu mengobati beberapa kondisi, termasuk pada gangguan autisme.

Ganja medis bersifat legal di Inggris, tetapi hanya tersedia untuk resep di NHS untuk beberapa kondisi tertentu. 

BACA JUGA:Sindir Penyebar Fitnah Ijazah Palsu, Jokowi Pamer Foto Wisuda Bersama Teman Kuliahnya

BACA JUGA:Dilakukan Secara Terbuka, Sidang Perdana Ferdy Sambo Cs Digelar Hari Ini

Selanjutnya, dengan perdebatan yang sedang berlangsung mengenai statusnya, ganja tetaplah menjadi tumbuhan alami yang kontroversial.

Menulis di jurnal Sage, para peneliti menyimpulkan: “Dalam pengalaman pertama yang diterbitkan tentang hasil klinis pada pasien dewasa dengan ASD yang diobati dengan CBMP, ada peningkatan terkait dalam kualitas hidup terkait kesehatan secara umum, selain hasil spesifik tidur dan kecemasan".

“Selain itu, ada pengurangan dalam pemberian obat bersamaan, beberapa di antaranya terkait dengan efek samping yang serius dengan penggunaan jangka panjang. CBMP ditoleransi dengan baik oleh mayoritas (81,1%) pasien.”

Menurut Dr Erridge, ada beberapa individu dengan gangguan spektrum autisme dapat secara signifikan dipengaruhi oleh gejala kecemasan umum dan sosial, gangguan tidur, pola pikir berulang dan menyedihkan, dan tekanan emosional.

BACA JUGA:Hasil Pemeriksaan Psikiater Bocor, Putri Candrawathi Depresi Jelang Sidang Pembunuhan Brigadir J

BACA JUGA:Transformasi BNI Berlanjut Demi Penguatan Kinerja Ekonomi Indonesia

Namun, ada kekurangan terapi yang tersedia untuk membantu mengelola penyakit tersebut dan efeknya.

Ini adalah langkah pertama dalam mengevaluasi lebih lanjut ganja medis pada pasien dewasa dengan gangguan spektrum autisme, tetapi penting untuk menyoroti bahwa evaluasi lebih lanjut melalui uji coba terkontrol secara acak pada akhirnya akan diperlukan untuk mengidentifikasi apakah mungkin memiliki peran bagi mereka dengan gangguan spektrum autisme. basis yang lebih luas di seluruh populasi.

Percobaan lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan penelitian ini.

Akan tetapi tidak seperti obat-obatan lain, penelitian ini dapat membawa bobot yang lebih besar daripada yang lain, bukan karena dampaknya pada pasien, tetapi karena stigma seputar ganja.

BACA JUGA:Google Pamer Layar HP Pixel Fold

BACA JUGA:Laporan KDRT Dicabut, Petisi Boikot Lesti Kejora Bermunculan

Ketika orang mendengar kata ganja, banyak yang memikirkan sisi rekreasi tanaman. Namun, ganja jauh lebih beragam dari ini.

Terdiri dari lebih dari 100 cannabinoid dan senyawa, ganja memiliki potensi untuk membantu ribuan pasien.

Dalam beberapa tahun terakhir, tanaman telah ditemukan untuk membantu mereka yang mengalami kecemasan, nyeri kronis, dan epilepsi.

Ada juga uji coba yang sedang berlangsung untuk menentukan bagaimana ganja bisa mengobati tumor otak dan bentuk kanker lainnya.

BACA JUGA:Warga Desa Sukarela Bantu Satgas TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi Rehab Rumah Tidak Layak Huni

BACA JUGA:Solusi Angkutan Batu Bara, Pindahkan Pelabuhan ke Sabak! (1)

Bahkan disebutkan juga bahwa tanaman ganja itu juga bisa membantu pasien Covid yang lama. (Risto Risanto/disway.id)

Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan judul penelitian sebut ganja medis bisa bantu sembuhkan orang dewasa yang mengidap autisme

Kategori :