Petani Cabai di Sarolangun Keluhkan Pupuk Subsidi Tak Tepat Sasaran

Selasa 04-10-2022,08:22 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Gita Savana

SAROLANGUN, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Di tengah harga pupuk di pasaran melambung tinggi, para petani menyayangkan pupuk subsidi pemerintah justru tidak tepat sasaran.  

Para petani cabai di Kabupaten Sarolangun harus mengeluarkan biaya lebih untuk dapat menghasilkan panen cabai yang maksimal, di antaranya  harus membeli pupuk dengan biaya tinggi. 

Sementara itu, pupuk subsidi dari pemerintah dinilai petani kurang tepat sasaran, dari seharusnya per petani bisa mendapatkan kuota delapan karung per sekali pendistribusian, kini hanya mendapat tiga karung saja. 

"Soal pupuk subsidi juga menjadi permasalahan, biasanya kita per petani itu mendapat kuota 8 karung paling sedikit, sekarang paling kencang itu hanya delapan karung saja," ujar satu dari petani cabai di Sarolangun.  

BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Tanjab Timur, Satu Orang Penumpang Sepeda Motor Meninggal Dunia 

BACA JUGA:Inflasi Jambi Naik Lagi, Wakil Wali Kota Jambi Maulana Ajak Beli Beras Lokal

"Sementara sisa kuota yang seharusnya ke kami itu lari kemana," sambungnya. 

Lanjutnya, untuk pupuk Subsidi sendiri perkarungnya dibeli dari pemerintah Rp150 ribu.

Dalam peraturannya, setiap kali ada jatah pupuk keluar per petani sudah ada jumlah maksimal penerimanya. 

"Kalau tidak salah itu kisaran 8-12 karung, setiap keluar. Sekarang hanya 3 bahkan 4 paling banyak," jelasnya.  

BACA JUGA:Inflasi Jambi Naik Lagi, Noviardi: Fokus Saja ke Sektor Pertanian dan Industri 

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Beredar Pesan Berantai Geng Motor akan Serang Warga Kota Jambi, Ini Penjelasan Polda Jambi

Dengan demikian para petani menilai pupuk non subsidi saat ini tidak lagi tepat sasaran.

Terkait hal ini para petani jika ada kesempatan ingin melaporkan hal tersebut ke dinas terkait.  

"Apakah memang ada pengurangan jatah bagi petani atau ada hal lain kita tidak tahu," pungkasnya.*

Kategori :