JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Saat ini BKKBN bersama mitra kerja Komisi IX DPR -RI terus gencar promosi KIE tentang penurunan angka stunting di masyarakat.
Tingginya angka stunting dan kurangnya pengetahuan masyarakat akan stunting,membuat pemerintah harus bergerak cepat untuk mengatasi stunting dengan terus melakukan promosi KIE akan stunting.
Promosi KIE tentang Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan di kelurahan Simpang III Sipin, 22 Agustus 2022.
Acara dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR –RI,Drs.H.Zulfikar Ahmad, koordinator ADPIN BKKBN Provinsi Jambi, Yuslidar,SP, dan dihadiri Unsur Muspida Kecamatan Kota Baru.
BACA JUGA:Warga Kuala Jambi Ditangkap Polres Tanjab Timur Gara-gara Bawa Sabu
BACA JUGA:Menegangkan, Lift Yang Ditumpangi Eko Patrio Anjlok
Dalam sambutan,Yuslidar,SP memerikan arahannya bahwa Promisi KIE tentang Percepatan Penurunan Stunting ini dilaksanakan secara Nasional,karena Program ini sangat penting bagi Bangsa Indonesia saat ini dan kedepannya.
Masyarakat harus mengetahui apa itu Stunting, stunting itu sendiri adalah Penyakit yang berakibat generasi kita lemah, bila masalah ini dibiarkan secara berlarut - larut maka akan sulit untuk Indonesia ini bisa maju dan bisa bersaing dengan Negara lain, ungkap Yuslidar.
BKKBN hadiran bersama anggota Komisi IX DPR-RI, untuk membuktikan keseriusan Pemerintah dalam menangani masalah stunting, sampai ketingkat paling bawah.
Dengan tujuan bisa berdialog dan bertatap muka langsung dengan masyarakat untuk bisa menyampaikan langsung bahwa Stunting ini adalah Penyakit, terutama Penyakit yang tingkat Kecerdasannya lemah, kemudian dengan ciri tubuhnya Pendek, ungkap nya.
BACA JUGA:Diduga Oknum DPRD Palembang Pukul Perempuan, Hotman Paris Langsung Pasang Badan
BACA JUGA:Indent Motor Honda, Dapatkan Diskon Servis
Dimana kita tau Stunting adalah Kondisi Gagal tumbuh pada anak balita (Bayi dibawah 5 tahun) Ini bisa disebabkan akibat kekurangan gizi kronis,ini terjadi bukan saja setelah lahir namun terjadi sejak dalam kandungan,dan ada Istilah Berat badan Bayi lahir lemah ( BBLR) ukuran nya kurang dari 48 CM dan beratnya kurang dari 2,5 Kg,papar Yuslidar.
untuk kondisi bayi yang terkena stunting diketahui setelah bayi berumur 2 tahun. Untuk mengantisipasi maka saya sarankan untuk ibu hami melakuka Periksa kehamilan atau kandungan secara rutin ke petugas kesehatan atau ke Pos Yandu, diusahakan dalam masa kandungan ibu hamil untuk mengkonsumsi makan bergizi,dan setelah melahirkan baik ibu dan bayinya untuk mengkonsumsi makanan gizi,dan bayi mendapatkan ASI selama 2 tahun,ungkapnya.
Selain itu juga untuk meningkatkan komitmen baik itu pemerintah daerah provinsi, dari camat,lurah,dan RT bagaimana Program Bangga Kencana dan penyelenggaraan percepatan Penurunan Stunting, bisa cepat teratasi, dan meningkatkan peran aktif pemangku kepentingan/mitra kerja dalam proses advokasi dan KIE Program Bangga Kencana, dan penyelenggaraan percepatan Penurunan Stunting, yang mana saya berharap semua informasi yang kami berikan bisa diterima dengan baik, paparnya.
Komisi IX DPR RI, Drs. H. Zulfikar Ahmad, mengatakan kepada Pemerintah setempat baik itu di tingkat kabupaten sampai ke tingkat dusun diharapkan partisipasi Aktif dalam hal program ini. Meskipun di dusun kita ini tidak terdapat penyakit stunting ini tapi setidaknya kita dapat mencegah jangan sampai penyakit ini ada di Masyrakat kita.
BACA JUGA:Ini Kata Wamen Ketenagakerjaan RI untuk Millennial Jambi di Seminar Merah Putih
BACA JUGA:Ditinggal ke Kebun, Satu Unit Rumah di Kecamatan Muarasabak Timur Hangus Terbakar
Dan yang penting saya katakana bahwa Orang Stunting itu Pendek tetapi Pendek itu belum tentu stunting. Saya berharap dengan adanya kegiatan ini bisa banyak Memberikan manfaat untuk masyarakat.(*)