JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pihak SMPN 17 Kota Jambi menggelar rapat tertutup di ruang Kelas VII H, Selasa 19 Juli 2022.
Ini dilakukan setelah merebaknya kabar pengeroyokan yang dilakukan beberapa siswa SMPN 17 Kota Jambi terhadap seorang siswa baru.
Rapat ini dikabarkan diikuti oleh pihak Disdik Kota Jambi, orang tua korban pengeroyokan, dan sejumlah majelis guru.
"Sedang rapat pak kepala sekolahnya," kata Security SMPN 17 Kota Jambi, Selasa 19 Juli 2022.
BACA JUGA:Ribuan Turis China Telantar di Pulau Wisata,Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Ramalan Karier Berdasarkan Zodiak Kamu, Aries, Anda Mungkin Mengalami Masalah Dengan Rekan Kerja Hari Ini
Untuk diketahui, orang tua bersinial A yang baru bersekolah di SMPN 17 Kota Jambi yang duduk di kelas 7, membuat laporan ke Mapolresta Jambi pada Senin 18 Juli 2022.
Informasi yang diterima orang tua A, merasa tidak senang anaknya diduga dikeroyok oleh kakak kelasnya. Akibatnya hasil rontegen kaki A mengalami retak serius.
Orangtua siswa berinisial A yang diduga dikeroyok tersebut, mengatakan bahwa kaki anaknya retak akibat dikeroyok. Ini diketahui setelah anaknya dirontgen.
"Baru masuk SMP 17 dikeroyok kakak kelasnya. Sekarang sedang proses visum, setelah itu membuat laporan ke perlindungan anak," ujar orangtua tersebut.
Pihaknya juga melaporkan hal tersebut ke Polresta Jambi. Dalam laporan tersebut, diketahui bahwa awalnya, pada Senin 18 juli 2022 sekira pukul 11.30 WIB di SMP N 17 Kota Jambi, saat itu pelapor sedang berada di rumah.
BACA JUGA:Wow! Minum Air Ketumbar Ternyata Bisa Rasakan 4 Khasiat Ini
BACA JUGA:Konsumsi Timun Campur Madu, Ini 3 Manfaatnya
Kemudian, pelapor dihubungi oleh pihak sekolah SMPN 17 Kota Jambi agar untuk datang. Dan sesampainya di sekolah, pelapor melihat sudah ada korban dan terlapor bersama dua orang guru.
Selanjutnya, menurut keterangan korban dia telah dipukul dan dikeroyok oleh kakak kelasnya, sebanyak tiga orang. Karena dimintai uang akibat kejadian tersebut, korban mengalami bengkak di pergelangan kakinya.
Akibat kejadian tersebut, pelapor merasa dirugikan lalu melaporkan kejadian tersebut yang di alaminya ke Polresta Jambi.
Sementara, Kepala SMPN 17 Kota Jambi, Bambang mengatakan, bahwa kejadian tersebut bukan pengeroyokan. Namun, memang ada aksi saling ejek antar siswa baru dan kakak tingkatnya tersebut.
BACA JUGA:Kasad TNI Dudung Diberi Gelar Datuk, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Breaking News: Kecelakaan Pesawat Terjadi di Blora Jawa Tengah
"Bukan dikeroyok, tetapi memang ada emosional di antara kedua siswa," kata Bambang.
Dirinya mengatakan, kejadian itu pada Senin, 18 Juli 2022, di saat majelis guru sedang rapat mengenai pembelajaran tahun ajaran baru 2022/2023.
Bambang juga menyebut, setelah kejadian itu kedua orangtua siswa sudah dipanggil dan difasilitasi guru Bimbingan Konseling (BK) untuk berdamai. (Zen)