Catatan : Brigjen Pol. Prof. Chryshnanda DL (Dirkamsel Korlantas Polri)
Di era modern banyak pekerjaan merupakan team work, yang saling berhubungan, saling menguatkan satu sama lainnya. Ego sektoral bukan jamanya lagi, karena membutuhkan keterhubungan satu dengan lainnya ( on line ) bernasis elektronik.
Era kini adalah keterbukaan, transparan dan akuntabel. Pendekatan personal, main backing dan kucing kucingan menjadi sesuatu yang memalukan dan merusak sistem. Era digital menjadi pendukung sistem manajerial dan operasional termasuk cara mengontrol dan mempertanggungjawabkannya.
Allgoritma menjadi suatu bukti dari kinerja yang ditunjukan dalam info grafis, info statistik, maupun info virtual lainnya secara real time dan any time.
Kaum status quo, kaum di zona aman dan nyaman akan mati matian mempertahankan bahkan dalam acuan acuan aturan hukumnya pun diubah agar previlage mereka tidak menguap.
Apapun yang harus dilakukan akan mereka lakukan. Semua itu memang akan terlihat dalam political willnya. Ke mana arahnya apakah masih berpegang pada keutamaan atau kepentingan. Tatkala bagi kepentingan kaum kroni apalagi kaum oligarki maka keutamaan akan diabaikan.
Keberanian memegang teguh pada keutamaan inilah kita bukan saya. Orientasi pada peningkatam kualitas hidup banyak orang ini yang utama dan pertama. Tentu keteraturan sosial dan peradaban juga menjadi standarnya. Tatkala sistem manual parsial dan konvensional terus dibanggakan maka sejatinya kaum status quo, kaum di zona mapan dan nyaman menang. Mereka mampu menggeser nilai nilai inti menjadi uang. Wani piro, oleh piro itu akan menjadi trade mark budaya aktual. Pelayanan publik akan menjadi pasar dan pendekatan personal merajalela.
Kita mempunyai hak dan kewajiban mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tatkala kita tidak lagi mampu membendung dan muncul kaum safety player maka hancurlah nilai nilai inti.
Lagi lagi pelayanan publik hilang keutamaan dan menjadi pasar. Tatkala di semua lini berkembang dan merajai maka oligarki akan berjaya menjajah bangsanya sendiri. Sistem online berbasis elektronik menjadi suatu harapan dalam menegakan kebenaran dan keadilan sebagai jebakan bagi tikus tikus. Jangan sampai proyek-proyek online malah menjadi sarang tikus.
Sistem elektronik menjadi solusi mengatasi kaum patrimonial, kaum status quo menikmati previlagenya. Memang bukan perkara mudah, karena ini ikhtiar mereformasi birokrasi secara instrumental, struktural bahkan kultural. Hal ini juga sebagai inisiatif anti korupsi.
Perjuangan mengembalikan ke core value atau nilai nilai inti. Kembali menjalankan apa yang menjadi keutamaan. Semua itu akan dilihat dari moralitasnya dalam membuat hukum, profesionalismenya dalam sistem managerial maupun operasionalnya, efek atau dampak tercapainya tujuan yang bukan mengagungkan cara.
Kalau bukan kita siapa lagi, kalau tidak sekarang kapan lagi.
Senja Tegal Parang 090722