Soal Jenazah Bayi Tertahan di Rumah Sakit Raudhah, Ini Kata Kadinkes Merangin

Selasa 21-06-2022,21:15 WIB
Reporter : Ali Amin
Editor : Risza Saputra

BANGKO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin, Sonny mengaku belum mendapat informasi terkait tertahannya jenazah bayi di Rumah Sakit Raudhah, Kota Bangko.

Meski begitu, dia mengatakan bahwa seharusnya pihak Rumah Sakit Raudhah bisa punya solusi. "Seharusnya atas dasar kemanusiaan. Pertama memberi pelayanan yang baik. Seharusnya kalau masalah seperti itu rumah sakit harus punya solusi, apa lagi ada anggota dewan yang menjamin," ungkapnya.

Dirinya mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait hal tersebut. Dia akan segera melakukan koordinasi dengan pihak manajemen atas persoalan ini.

"Saya juga tidak tau siapa yang salah, yang jelas saya cari tau dulu. Memang mereka (Rumah Sakit Raudhah, red) di bawah Dinas Kesehatan. Tapi kita lihat dulu kebenaran persoalan itu," sebutnya.

BACA JUGA:Jenazah Bayi Akhirnya Dipulangkan Rumah Sakit Raudhah, Setelah Diberi Jaminan Ini

BACA JUGA:Sejumlah PJU dan Kapolres Dalam Jajaran Polda Jambi Diganti

Untuk diketahui, bayi berusia 35 hari itu meninggal dunia di Rumah Sakit Raudhah. Awalnya, si bayi dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulan desa, pada Senin (20/6) sekitar pukul 17.30.

Sesampainya di RS Raudhah Bangko, saat berobat pihak rumah sakit menjelaskan karena tidak mempunyai BPJS harus lewat jalur umum dengan biaya berkisar Rp 2,5 juta.

Selama kurang lebih 6 jam mendapat perawatan di RS Raudhah. bayi berjenis kelamin laki-laki itu menghembuskan nafas terakhir.

Saat melihat rincian biaya, mereka ditagih Rp 4,3 juta. Sementara sang orang tua hanya punya uang Rp 2,5. Pihak rumah sakit pun meminta keluarga pasien untuk melunasinya terlebih dahulu sebelum pulang membawa jenazah tersebut.

BACA JUGA:Beraksi Setiap Malam Minggu, Begini Pengakuan Anggota Genk Motor Setelah Ditangkap

BACA JUGA:Ulama Sumbar Bilang Otak Gus Miftah ‘Jongkok’, Gegara Tanya Sejak Kapan Rendang Punya Agama

Awalnya ada anggota DPRD Merangin, Mulyadi yang datang untuk membantu. Tapi lantaran ATM nya tak bisa digunakan, dia minta waktu untuk membayar besok, dengan dirinya sebagai jaminan. Tapi ditolak.

Alhasil, keluarga pun memberikan sepeda motor untuk jaminan dan barulah jenazah bayi tersebut bisa dipulangkan. (min)

 

 

 

Kategori :