Cacar Monyet Bermutasi, Kini Merambah ke 20 Negara

Sabtu 28-05-2022,10:34 WIB
Editor : Gita Savana

Sementara banyak kasus telah dikaitkan dengan laki-laki berhubungan seks dengan laki-laki, para ahli menekankan tidak ada bukti bahwa itu adalah penyakit menular seksual.

BACA JUGA:Mobilnya Nyungsep di Samping Trona, Dara: Bukan Sopir, Saya Penumpang 

BACA JUGA:Gubernur Al Haris Tiba, Langsung Disuguhkan Tarian Kreasi Tanah Pilih Pusako Batuah, Paripurna HUT Kota Jambi

Sebaliknya, tampaknya ditularkan melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi yang memiliki kulit melepuh.

Tidak banyak cara pengobatan, tetapi ada beberapa antivirus yang dikembangkan untuk melawan cacar, termasuk yang baru-baru ini disetujui oleh European Medicines Agency untuk melawan cacar, Dr Briand menunjukkan.

Vaksin yang dikembangkan untuk cacar juga telah ditemukan sekitar 85 persen efektif dalam mencegah cacar monyet.

Namun, karena cacar tidak menjadi ancaman selama lebih dari empat dekade, kebanyakan orang di bawah usia 45 tahun belum menerima vaksin, dan persediaan suntikan saat ini sangat terbatas.

BACA JUGA:Wamendag : Masyarakat Harus Berhati-hati Sebelum Berinvestasi di PBK 

BACA JUGA:Pembelajaran Berbasis Data, Bantu Guru Atasi Kesulitan Siswa

Dr Briand menambahkan para ahli sedang mencoba untuk menentukan apa yang mendorong situasi yang tidak biasa ini terjadi.

“Penyelidikan awal tampaknya tidak menunjukkan bahwa virus yang menyebabkan cacar monyet telah berubah atau bermutasi. Kami berupaya menghentikan penularan sekarang,” pungkas Dr Briand. (*)

Artikel ini telah tayang di disway.id, dengan judul Bermutasi, Cacar Monyet Merambah 20 Negara

 

 

Kategori :