JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KUALATUNGKAL, JAMBI - Sejumlah perkebunan warga Desa Bramitam Kanan dan Bramitam Raya di Kecamatan Bramitan, Kabupaten Tanjab Barat, dihantam banjir kiriman dari aliran pembungan sungai PT Wira Karya Sakti (WKS).
Setidaknya, ratusan hektar perkebunan milik warga baik dari perkebunan kelapa sawit, pinang dan kopi ikut terandam dalam satu bulan terakhir, dengan ketinggian lebih kurang 1,5 meter.
Menurut Refi Elif Chandra, Ketua Badan Pemusywaratan Desa (BPD) Bramitam Kanan, selama satu bulan ini aktifitas pertanian masyarakat dua desa di Kecamatan Bramitam terganggu akibat kiriman air dari kanal lahan PT WKS.
Pihaknya bersama perangkat desa setempat sudah melakukan rapat untuk mencari solusi terkait banjir yang merugikan masyarakat tersebut, namun hingga kini sepertinya pemkab maupun perusahaan seakan tutup mata dan telinga terhadap keluhan masyarakat. "Banyak kebun yang rusak terdampak limpahan air dari perusahaan ini," sebutnya, Selasa (23/11).
Sementara itu, Kepala Desa Branitam Kanan, Muhammad Anshori mengatakan bahwa pihaknya sudah menemui pihak perusahaan terkait keluhan warga yang terdampak banjir akibat luapan air kanal PT WKS. Hanya saja, perusahaan terbesar di Tanjab Barat tersebut hingga saat ini belum memberikan solusi terhadap permasalahan ini.
"Insya Allah minggu depan kita akan rapatkan kembali bersama pihak perusahaan untuk mencari solusi banjir ini, kita berjuamg bersama-sama semoga permasalahan ini segera terselesaikan," tandasnya.
Sementara itu, pemerintah akhirnya turun ke lokasi. Ada Ketua Komisi II DPRD Tanjab Barat, Syufrayogi Saiful bersama Sekretaris BPBD Tanjab Barat, Muhammad Firdaus, Kabid Pengawasan DLH, BKTM, Babinsa, dan Kades Bramitam Kanan menelusuri wilayah perkebunan warga yang tergenang.
Yogi mengatakan, DPRD bersama instansi dan pihak perusahaan di bawah naungan Sinar Mas Grup tersebut akan mengadakan rapat. "Ternyata hampir semua kebun masyarakat sekitar banjir oleh luapan air dari kanal perusahaan ini, nanti kita ajak pemkab dan perusahaan untuk duduk bersama menanggapi permasalahan ini agar tuntas," kata dia.
Dia menegaskan akan terus memantau perkembangan yang terjadi terhadap perkebunan milik warga, dan meminta perusahaan segera mencarikan solusi. "Kita akan terus memantau perkembangan problem kebun masyarakat yang banjir mengenai tata kelola kanal PT WKS ini yang saya pikir perlu diatasi segera agar tidak berlarut sehingga merugikan masyarakat," tandasnya.
Terpisah, Humas PT WKS, Taufiq saat dikonfirmasi, ia menyebut bahwa banjir yang terjadi saat ini memang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, menurutnya hal ini merupakan faktor alam yang terjadi hampir di wilayah Provinsi Jambi, terkhusus di Tanjab Barat.
"Beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan curah hujan di Provinsi Jambi yang menyebabkan beberapa wilayah di Provinsi Jambi Terendam Banjir, tidak terkecuali Kabupaten Tanjab Barat, di saat yang bersamaan sungai besar yang berada di Kabupaten Tanjab Barat terkena imbas banjir rob dan pasang panjang yang menyebabkan tertahannya aliran air di hilir DAS kabupaten Tanjab Barat," katanya. (rul/rib)