JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID SAROLANGUN - Kecelakaan maut yang terjadi di Desa Gurun Tuo, Kecamatan Mandiangin pada 26 Oktober 2021 lalu, hingga kini belum dapat dituntaskan.
Kecelakaan itu melibatkan satu unit sepeda motor jenis KLX Trail dengan satu unit mobil yang diduga jenis Honda Jazz dengan Nopol BH 1093 BK.
Akibat kecelakaan itu, pengemudi sepeda motor bernama Sahrul Lubis, warga Tanjung Rambai, Kelurahan Gunung Kembang, Kecamatan Sarolangun meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Sementara, pengendara mobil yang diduga melarikan diri, hingga saat ini belum diketahui identitasnya. Meskipun mobil yang dikendarai sudah diamankan polisi lalu lintas (Polantas) Polres Sarolangun.
Muhammad Darwin Lubis (64), ayah korban mengaku merasa sangat terpukul dengan kejadian tersebut, apalagi kasus kecelakaan ini belum dapat dituntaskan.
Ia menceritakan, awalnya anaknya berangkat dengan menggunakan sepeda motor KLX trail pada pukul jam 05.00, kemudian dalam perjalanan sekitar pukul 05.30, terjadilah kecelakaan di Desa Gurun Tuo.
"Kebetulan waktu kecelakaan itu ada mobil warga Pulaupinang lewat di TKP, dia melihat lalu mengenali anak saya. Lalu menghubungi pihak keluarga di Pulaupinang, yang bilang korban itu menantu. Kemudian pihak keluarga menjemput korban dengan mobil ambulance muhammadiyah," katanya.
Korban lalu diantar oleh ambulance muhammadiyah ke rumah duka yang ada di Tanjungrambai, Kelurahan Gunung Kembang untuk dikebumikan.
"Setelah dibawa ke rumah. Datang dari Polantas minta jasad korban divisum. Sehingga terpaksa dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum, baru kemudian diantar balik ke rumah serta dimakamkan," ucapnya.
Ia juga mengaku, kasus kecelakaan ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Namun, sampai saat ini pelaku atau pengendara mobil belum diketahui sehingga belum ada pihak pelaku yang mendatangi rumah korban.
"Sudah dilaporkan, mobil masih ada di Satlantas, namun sampai sekarang belum ada yang datang dari pihak pelaku ke rumah kita, dan kita tidak tahu alasannya," ungkapnya.
"Di mana rumahnya. Siapa orangnya kita juga tidak tahu, maka kita harapkan agar polisi untuk mengungkap pelaku ini agar adanya perdamaian," ujarnya.
Ia menyebutkan, tidak ada niat buruk ketika ada pelaku atau pengendara mobil itu mendatangi rumah duka, karena pihaknya hanya minta pertanggungjawaban atas kejadian yang mengakibat nyawa anaknya melayang, sehingga tidak menjadi beban bagi anaknya di kemudian hari.
"Lebih baik dia (pelaku, red) cepat menyerahkan diri ke Polisi. Dan tidak usah takut, kita tidak ada niat buruk, yang penting ada upaya penyelesaian berupa perdamaian dari kedua belah pihakm kalau perlu di kawal polisi datang kerumah tidak apa-apa," tuturnya.
Untuk diketahui, korban yang bernama Sahrul Lubis (40) ini meninggal dunia dengan meninggalkan satu orang istri dan tiga orang anak. (bam)