Thailand Versus Indonesia, Garuda Mesti Menyerang untuk Menang

Sabtu 01-01-2022,16:24 WIB

Untuk sektor pertahanan, Shin Tae-yong sepertinya sudah bisa memainkan bek tengah bertinggi badan 1,94 meter, Elkan Baggott dari menit pertama. Di Piala AFF 2020, Elkan selalu menghuni bangku cadangan dan baru masuk pada paruh kedua laga.

Sebagai bek tengah, Baggott dapat berduet dengan Alfeandra Dewangga, didampingi Pratama Arhan serta Asnawi Mangkualam Bahar di sisi kiri dan kanan. Skema lima bek wajib ditinggalkan kalau Indonesia mau menjaringkan banyak gol ke gawang Thailand.

Di depan para bek, gelandang bertahan Rachmat "Rian" Irianto wajib dipertahankan. Keahlian Rian dalam memotong serangan lawan sulit tergantikan di skuad "Garuda". Kemudian di bawah mistar gawang, Nadeo Argawinata berpeluang dipertahankan.

Melihat dari pertemuan leg pertama, Thailand menerapkan strategi menekan dan membuat pemain Indonesia panik sehingga kehilangan bola.

Inilah yang membuat Shin Tae-yong merasa wajib mengingatkan pemainnya untuk tampil tenang dan fokus pada leg kedua. Sebab, betapa pun terpojoknya di lapangan, selalu ada jalan keluar yang bisa diupayakan.

Satu cara agar lepas dari kepungan Thailand yaitu dengan mengirimkan umpan-umpan akurat dengan cepat. Soal ini, Indonesia mesti terus meningkatkan kualitasnya karena di Piala AFF 2020, Indonesia berada di peringkat kedelapan alias tiga terbawah soal akurasi operan.

Rata-rata akurasi umpan Indonesia 78 persen, jauh bila dibandingkan Thailand di posisi pertama yaitu 84 persen. Peringkat operan presisi Indonesia hanya lebih baik dari Singapura dan Laos.

Indonesia perlu pula mewaspadai teknik individu pemain-pemain Thailand seperti nama andalan skuad "Gajah Perang", Chanathip Songkrasin.

Berusia 28 tahun, Chanathip telah menjadi bagian penting skuad Thailand sejak Piala AFF 2014, di mana mereka menjadi juara. Gelandang serang klub J1 League, Hokkaido Consadole Sapporo tersebut juga ikut membawa Thailand juara Piala AFF 2016.

Di Piala AFF 2020, Chanathip untuk sementara berstatus sebagai pencetak gol terbanyak dengan empat gol, bersama rekan senegaranya Teerasil Dangda, serta Bienvienido Maranon (Filipina) dan Safawi Rasid (Malaysia).

Teerasil Dangda juga harus mendapatkan perhatian karena memiliki pengalaman dan kemampuan menendang yang apik.

Tanpa menyerang, Indonesia akan merasakan gersangnya pertandingan tanpa gol. Namun, jika terlalu asyik mengarahkan bola ke pertahanan lawan, Thailand yang tidak ingin dipermalukan setelah unggul 4-0 dapat menghadirkan mimpi buruk bagi "Garuda".

Mengantisipasi itu, transisi Indonesia dari bertahan ke menyerang dan sebaliknya idealnya disiplin serta diterapkan dengan penuh konsentrasi.

Laga leg kedua sejatinya akan berat untuk Indonesia yang tertinggal empat gol. Meski begitu tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola.

Josef "Sepp" Herberger, pelatih yang membawa timnas Jerman juara Piala Dunia 1954, pernah melontarkan sebuah kalimat yang sampai sekarang nyaris selalu diulang dengan tujuan meningkatkan semangat berjuang pemain.

Begini dia bilang, "Bola itu bundar. Pertandingan berlangsung 90 menit, yang lainnya hanyalah teori".

Tags :
Kategori :

Terkait