Biaya Haji 2026 Akan Diumumkan Akhir Oktober, DPR Dorong Penurunan hingga Rp 2 Juta
Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang-Ist/jambi-independent.co.id-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, mengungkapkan bahwa besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji tahun 2026 akan diumumkan paling cepat pada 29 Oktober atau paling lambat 30 Oktober 2025.
"Kita upayakan di tanggal 30 (Oktober) paling lambat sudah ada keputusan. Tanggal 29 (Oktober) kita sudah selesai pembahasan panja, namun bila dimungkinkan diumumkan lebih cepat, kita akan upayakan," ujar Marwan dalam rapat bersama Kementerian Haji dan Umrah, Selasa 28 Oktober 2025.
Sementara itu, Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengusulkan agar biaya haji tahun 2026 ditetapkan sebesar Rp 88 juta per jemaah, atau turun Rp 1 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Pemanfaatan Limbah Jernang Tingkatkan Produksi Petani di Sarolangun
Menanggapi hal tersebut, Marwan berharap biaya haji dapat ditekan lebih rendah lagi, bahkan turun hingga Rp 2 juta per jemaah.
"Turun Rp 1 juta itu di mana turunnya? Itu nanti kita lihat. Bisa di konsumsi, bisa di tiket pesawat, bisa di pemondokan kira-kira begitu. Belum bisa disebutkan," jelasnya.
Selain membahas soal biaya, Marwan juga menyoroti penampilan kru maskapai yang melayani jemaah haji Indonesia.
Dalam rapat kerja yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, ia menilai bahwa beberapa kru maskapai luar negeri berpenampilan kurang pantas, seperti menggunakan rok yang terlalu tinggi.
BACA JUGA:Pemerintah Rencanakan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2026 Rp54,9 Juta
"Kita menemukan layanan pesawat ini ternyata krunya sekaligus disewa. Jadi menyewa pesawat bersyarat kru semuanya ada di situ. Maka yang melayani jemaah kita itu roknya tinggi-tinggi," ujar Marwan.
Menurutnya, maskapai luar negeri hanya mengizinkan dua kru asal Indonesia dalam setiap penerbangan, sementara sisanya tetap menggunakan kru asing.
"Hanya dibolehkan dua orang saja Indonesia. Yang lainnya itu tetap dia punya. Makanya sebetulnya berbasis nusantara," ujarnya.
BACA JUGA:Kacau! KPK Temukan Jatah Petugas Haji Dijual oleh Travel di Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji
Marwan menilai, penampilan sebagian kru asing tidak sesuai dengan budaya jemaah Indonesia, terutama yang datang dari daerah-daerah. Ia menilai kondisi tersebut bisa membuat jamaah merasa tidak nyaman atau canggung selama penerbangan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




