Tak Pernah Sedot Septic Tank? Ini 3 Bahaya yang Bisa Terjadi di Rumahmu

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Septic tank merupakan bagian penting dalam sistem sanitasi rumah yang berfungsi menampung sekaligus mengolah limbah domestik. Meski sering terabaikan, tangki ini perlu mendapatkan perawatan rutin agar tidak penuh dan menimbulkan berbagai masalah kebersihan maupun kesehatan.

Basuki, pemilik PT Argesjasa Mandiri yang bergerak di bidang jasa sedot septic tank, menjelaskan bahwa jadwal penyedotan sebaiknya disesuaikan dengan jenis tangki yang digunakan.

Untuk septic tank konvensional, penyedotan tidak perlu terlalu sering karena sistemnya masih sederhana.

BACA JUGA:Jelang Satu Tahun Pemerintahan Presiden Prabowo, Kementerian ATR/BPN Gelar Rapim untuk Pantau Progres Kinerja

Namun, untuk jenis biotank, pembersihan idealnya dilakukan setiap satu hingga dua tahun sekali agar fungsi penyaringan tetap berjalan baik.

“Kalau biotank tidak dikuras dalam waktu lama, proses filtrasi bisa terganggu dan mengakibatkan banyak masalah. Jadi, sebaiknya dilakukan penyedotan berkala,” ujar Basuki. 

Ia menambahkan, septic tank yang dibiarkan penuh dapat menimbulkan tiga risiko utama yang berdampak langsung pada kenyamanan rumah tangga dan kesehatan penghuni.

BACA JUGA:Terungkap! Cara Dapat Tiket Pesawat Murah Selama Libur Akhir Tahun 2026

1. Pencemaran Sumber Air Bersih

Risiko paling berbahaya dari septic tank yang tidak pernah dikuras adalah pencemaran air tanah. Jika tangki bocor atau jaraknya terlalu dekat dengan sumur, bakteri dan limbah bisa mencemari sumber air bersih. “Kalau jaraknya dekat sumber air, wajib disedot rutin supaya tidak mencemari air tanah,” ujarnya.

2. Toilet Mampet dan Air Meluap

Ketika septic tank sudah terlalu penuh, air limbah tidak lagi dapat tertampung. Kondisi ini membuat aliran pembuangan tersumbat sehingga air bisa menggenang bahkan meluap ke permukaan. Endapan dari tangki dapat masuk ke saluran pipa dan menyebabkan toilet sering tersumbat. “Efeknya, air buangan bisa balik ke saluran pipa dan menyebabkan mampet,” jelas Basuki.

BACA JUGA:Hujan Mikroplastik di Jakarta, Peneliti BRIN Ungkap Air Hujan Kini Tercemar Partikel Plastik Berbahaya

3. Sistem Filtrasi Tersumbat

Sumber: