Kapan Waktu Tepat Hamil Lagi Setelah Keguguran? Ini Penjelasan Ahli
Ilustrasi wanita hamil-freepik-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Keguguran adalah kondisi yang terjadi secara spontan sebelum usia kehamilan 20 minggu. Peristiwa ini tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga menimbulkan luka emosional yang dalam bagi sebagian besar perempuan.
Dilansir dari Channel News Asia, psikolog klinis sekaligus pendiri Psych Connect, Dr. Sanveen Kang, menjelaskan bahwa Keguguran kerap terjadi di luar kendali. Namun, banyak wanita tetap merasa bersalah, berduka, hingga mengalami kecemasan mendalam.
“Mencoba kembali setelah mengalami Keguguran bisa jadi langkah penuh harapan sekaligus menakutkan. Keinginan untuk membangun keluarga sering muncul bersamaan dengan rasa takut kehilangan lagi,” tutur Dr. Kang.
Setelah Keguguran, siklus menstruasi biasanya kembali normal dalam kurun 4 hingga 6 minggu, meski pada sebagian wanita bisa lebih lama tergantung kondisi tubuhnya.
BACA JUGA:Air Mawar Bukan Sekadar Penyegar, Ini Deretan Manfaat Ajaibnya
Menurut Dr. Jessie Phoon, spesialis kandungan dan fertilisasi in-vitro (IVF) di STO+G Practice, tidak ada aturan pasti kapan harus mulai mencoba lagi. Namun, jika keguguran terjadi pada trimester pertama, upaya kehamilan bisa dilakukan setelah satu siklus menstruasi normal atau pada siklus berikutnya.
“Apabila keguguran terjadi di trimester kedua, sebaiknya menunggu sekitar tiga hingga enam bulan untuk memastikan tubuh pulih sepenuhnya,” jelas Dr. Phoon.
Kekhawatiran akan keguguran berulang memang wajar. Namun, menurut Dr. Nur Azleen Sidek, konsultan obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Universitas Nasional (NUH), sebagian besar keguguran tidak selalu berulang. Meski begitu, jika seseorang sudah mengalami dua kali keguguran, risiko pada kehamilan berikutnya meningkat sekitar 25 persen.
Beberapa faktor yang bisa memengaruhi antara lain usia ibu, kondisi medis yang belum terdiagnosis, hingga kelainan kromosom.
BACA JUGA:Duh! Pecatan Polisi Ditangkap Ditresnarkoba Polda Jambi di Kabupaten Bungo
Untuk memperbesar peluang kehamilan sehat, gaya hidup yang baik menjadi kunci. Dr. Azleen menyarankan wanita mengonsumsi suplemen penting seperti asam folat dan vitamin D, menjaga indeks massa tubuh (18–25), rutin berolahraga, serta membatasi konsumsi kafein maksimal dua cangkir per hari. Selain itu, merokok, vaping, dan penggunaan obat-obatan rekreasional harus dihindari.
Tidak hanya perempuan, pria juga perlu menyiapkan kondisi tubuh. Pola makan bergizi, tidur cukup, manajemen stres, dan berat badan ideal penting untuk kualitas sperma. Bahkan, penggunaan pakaian ketat dan kebiasaan yang meningkatkan suhu di sekitar organ reproduksi juga sebaiknya dihindari.
Meski secara fisik sudah pulih, kesiapan mental setiap orang berbeda. Tanda-tanda belum siap biasanya berupa kesedihan berkepanjangan, rasa bersalah, kecemasan berlebih, atau bahkan sulit menjalani aktivitas sehari-hari.
“Jika Anda merasa terjebak, terluka, atau kesepian, itu sudah cukup menjadi alasan untuk mencari pertolongan. Terapi dapat membantu memberi ruang bagi emosi yang kompleks sekaligus membangun makna baru tanpa meniadakan rasa kehilangan,” jelas Dr. Kang.
BACA JUGA:Wakil Bupati Muaro Jambi Pimpin Audensi Pasca Demo, Tegaskan Daerah Harus Kondusif
Beberapa strategi pemulihan emosional yang disarankan antara lain menulis jurnal, melakukan refleksi diri, serta berbicara terbuka dengan pasangan atau orang terpercaya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




