Cas Mobil Listrik di Rumah atau SPKLU? Ini Perbandingan Biayanya

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Penggunaan mobil listrik di Indonesia terus meningkat, membuat kebutuhan akan fasilitas pengisian daya semakin besar.

Dua opsi yang paling umum digunakan pemilik kendaraan listrik adalah pengisian di rumah dan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Meski sama-sama mengisi baterai, biaya yang dikeluarkan ternyata memiliki perbedaan cukup signifikan.

Berdasarkan tarif listrik rumah tangga per Agustus 2025, harga per kilowatt hour (kWh) berada di kisaran Rp1.445 hingga Rp1.700, tergantung daya listrik yang digunakan. U

ntuk mobil listrik dengan kapasitas baterai 50 kWh, biaya pengisian penuh di rumah berkisar antara Rp72.250 hingga Rp84.950.

BACA JUGA:Tarif Cas Mobil Listrik di Rumah Lebih Hemat Dibanding SPKLU, Ini Rinciannya

Sementara itu, SPKLU mematok tarif hingga Rp2.466 per kWh. Dengan kapasitas baterai mobil yang sama, pengisian di SPKLU bisa mencapai Rp123.300 selisih yang besar dibandingkan pengisian di rumah.

Apalagi jika pengisian di SPKLU dilakukan secara berulang. Namun, karena daya listrik di SPKLU lebih besar, proses pengisian menjadi lebih cepat atau fast charging jika dibandingkan di rumah.

Selain lebih hemat, pengisian di rumah dinilai lebih praktis karena dapat dilakukan kapan saja, terutama pada malam hari. PLN bahkan memberikan diskon tarif hingga 30 persen jika pengisian dilakukan antara pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.

Namun, pengisian di SPKLU tetap menjadi pilihan bagi mereka yang membutuhkan proses lebih cepat, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh.

BACA JUGA:OJK Kenalkan Istilah “Pindar”, Apa Bedanya dengan Pinjol?

Perbandingan ini menunjukkan bahwa dari segi biaya, pengisian di rumah masih menjadi pilihan paling ekonomis. Sementara dari sisi waktu, SPKLU menawarkan kecepatan dan kemudahan akses di lokasi-lokasi strategis.

Sumber: