b9

Parenting Positif: Kunci Hubungan Sehat Orang Tua dan Anak

Parenting Positif: Kunci Hubungan Sehat Orang Tua dan Anak

Ilustrasi- ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Menjadi orang tua adalah tanggung jawab besar yang tidak datang dengan buku panduan pasti. Setiap anak berbeda, begitu pula gaya mendidik yang dibutuhkan. Di tengah arus informasi dan tantangan zaman, muncul pendekatan parenting positif yang semakin banyak diterapkan oleh orang tua modern.

Parenting positif bukan hanya tentang memanjakan anak, melainkan pendekatan mendidik anak dengan kasih sayang, komunikasi terbuka, dan pembentukan karakter yang kuat tanpa kekerasan.

Model pengasuhan ini menekankan hubungan yang sehat, penuh empati, dan saling menghormati antara orang tua dan anak.

1. Mendengarkan dengan Empati

Banyak orang tua terlalu fokus mengatur, tanpa memberi ruang anak untuk bicara. Padahal, anak yang merasa didengarkan akan lebih terbuka dalam menyampaikan emosi dan masalah. Dengan mendengarkan secara aktif dan tanpa menghakimi, orang tua bisa menjadi tempat aman pertama bagi anak.

BACA JUGA:Inilah Tipe Wanita yang Suka Playing Victim: Kenali Sebelum Terjebak

BACA JUGA:Hati-Hati! Ini 7 Tanda Cowok Red Flag yang Harus Kamu Waspadai

2. Menghargai Emosi Anak

Anak-anak pun punya hak untuk merasa marah, kecewa, atau sedih. Sayangnya, banyak orang tua masih menuntut anak untuk “selalu bahagia” atau “tidak boleh cengeng.” Parenting positif mengajarkan orang tua untuk mengenali dan menghargai emosi anak, sekaligus membantu mereka mengelolanya dengan cara yang sehat.

3. Memberi Batasan yang Jelas, Tapi Lembut

Sering disalahartikan sebagai gaya “membebaskan anak,” parenting positif tetap menekankan pentingnya batasan. Namun, perbedaannya terletak pada cara menyampaikan. Bukan dengan bentakan atau hukuman fisik, melainkan dengan penjelasan, ketegasan yang penuh kasih, serta konsekuensi yang mendidik.

4. Menjadi Teladan yang Konsisten

Anak belajar lebih banyak dari melihat ketimbang mendengar. Jika orang tua ingin anak disiplin, mereka pun harus menunjukkan kedisiplinan. Jika ingin anak jujur, mereka juga harus jujur. Parenting positif menuntut konsistensi dan keteladanan dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:Mutasi Kejaksaan! Ini Nama-nama 5 Kajari Baru di Provinsi Jambi yang Baru Dilantik Kajati Jambi

BACA JUGA:Tanggapi Usulan Pemkab Tanjab Barat, Sekda Provinsi Jambi: Pembagian PI 10 Persen Harus Sesuai Regulasi

5. Fokus pada Solusi, Bukan Hukuman

Kesalahan adalah bagian dari proses tumbuh. Ketika anak berbuat salah, fokuslah pada cara memperbaikinya, bukan sekadar menghukumnya. Ajak anak berdiskusi, apa yang bisa dilakukan agar tidak terulang. Dengan begitu, anak tumbuh dengan rasa tanggung jawab, bukan rasa takut.

Anak yang dibesarkan dengan pendekatan parenting positif cenderung tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, tangguh secara emosional, serta mampu membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Mereka tidak hanya patuh karena takut, tetapi paham karena merasa dihargai.

 

Parenting bukan soal menjadi sempurna, melainkan terus belajar dan tumbuh bersama anak. Di era modern ini, sudah saatnya meninggalkan pola pengasuhan otoriter dan mulai membangun relasi yang sehat, penuh cinta, dan saling percaya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: