b9

Ini Penyebab Keguguran Trimester Pertama Menurut Dokter Kandungan, Simak Cara Mencegahnya!

Ini Penyebab Keguguran Trimester Pertama Menurut Dokter Kandungan, Simak Cara Mencegahnya!

Ilustasi wanita hamil-freefik-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Keguguran kehamilan pada trimester pertama merupakan peristiwa yang cukup sering dialami oleh perempuan hamil. Diperkirakan, sekitar 10 hingga 20 persen dari kehamilan yang sudah terkonfirmasi berakhir dengan Keguguran pada fase awal ini.

Dikutip dari Hindustan Times, Rabu, dr. Sujata Rathod  dokter spesialis obstetri dan ginekologi di KIMS Hospitals, Thane  menjelaskan bahwa tiga bulan pertama kehamilan merupakan masa yang sangat dinamis, ditandai dengan perubahan drastis dan perkembangan pesat janin. Karena fase ini sangat krusial, risiko Keguguran juga meningkat.

Keguguran di awal kehamilan bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari kelainan genetik pada kromosom, gangguan hormonal, hingga riwayat penyakit tertentu. Meski tidak semua kasus bisa dicegah, perempuan tetap bisa mengambil langkah-langkah preventif untuk mendukung kehamilan yang sehat,” paparnya.

Faktor genetik khususnya kelainan kromosom disebut sebagai penyebab paling umum dari Keguguran dini. Ini merupakan kesalahan biologis yang terjadi secara acak, di luar pengaruh gaya hidup atau kondisi kesehatan ibu.

BACA JUGA:Apa Itu Biopsi Kanker Payudara? Ini Manfaat, Prosedur, dan Jenis-Jenisnya

BACA JUGA:Membentuk Tubuh Wanita Jadi Ramping Ideal? Ini Dia 6 Tips Olahraga Terbaiknya

Namun demikian, menjaga pola hidup sehat dapat memberikan kontribusi besar terhadap keberlangsungan kehamilan. Dr. Sangita Gandhi dari Rumah Sakit Jupiter, Thane menyarankan agar ibu hamil mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang, menjaga asupan cairan, dan memastikan waktu istirahat cukup. Ia juga mengimbau untuk menghindari konsumsi rokok, alkohol, narkoba, dan kafein berlebihan demi menekan risiko keguguran.

Bagi perempuan dengan kondisi medis seperti diabetes, gangguan tiroid, atau penyakit autoimun, pemeriksaan prakonsepsi sangat disarankan. Diskusi intensif dengan tenaga kesehatan sebelum program kehamilan dapat membantu mengelola kondisi tersebut sejak dini.

“Penting untuk memastikan tubuh dalam kondisi optimal sebelum hamil. Konseling dengan dokter memungkinkan strategi pencegahan yang lebih efektif, terutama bagi yang pernah mengalami keguguran sebelumnya,” terang dr. Rathod.

Selain kondisi fisik, kesehatan emosional ibu juga memainkan peran penting. Dr. Rathod menekankan bahwa perempuan perlu didorong untuk menyuarakan pengalaman mereka tanpa rasa malu. Edukasi yang tepat memungkinkan mereka mengenali gejala awal keguguran serta mengetahui kapan harus mencari bantuan medis.

BACA JUGA:Wajib Disimak, Ini 3 Shio yang Diramal Dapat Kesulitan dan Tantangan Hari Ini Tanggal 12 Juni 2025

BACA JUGA:Resmikan Sentra Layanan Prioritas di Cirebon, Kini BRI Miliki 43 Lokasi Layanan Premium

Sementara itu, dr. Gandhali Deorukhkar dari Wockhardt Hospital, Mumbai menyarankan perempuan yang berencana hamil agar mulai mengonsumsi asam folat setidaknya tiga bulan sebelum pembuahan. Suplemen ini terbukti menurunkan risiko cacat tabung saraf dan membantu pembentukan sistem saraf janin.

“Pemeriksaan dini seperti USG dan tes darah sangat penting, khususnya di minggu-minggu awal kehamilan. Skrining ini bisa mengidentifikasi infeksi, ketidakseimbangan hormon, atau kelainan pada rahim yang semuanya berpotensi memicu keguguran,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa dukungan emosional tidak boleh diabaikan. Tingkat stres yang tinggi dan kecemasan berlebihan bisa memengaruhi kestabilan hormon yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehamilan.

Dengan penanganan medis yang tepat dan dukungan lingkungan yang memadai, perempuan yang pernah mengalami keguguran masih memiliki peluang besar untuk menjalani kehamilan yang sehat di masa depan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: