Total Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Kini Jadi 131 Orang Tewas

Total Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Kini Jadi 131 Orang Tewas

Suasana kerusuhan di lapangan bola-Disway.id-Disway.id

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan melaporkan, total korban meninggal dunia pada tragedi Stadion Kanjuruhan mencapai 131 jiwa. 

Tragedi yang menewaskan banyak orang pasca pertandingan Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu 1 Oktober 2022.

Data sebelumnya, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 125 orang.

Adapun angka 131 orang ini bersumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dan telah dikonfirmasi kepada Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto. 

BACA JUGA:KKI Warsi Jambi Gelar Workshop, Tingkatkan Atensi untuk Suku Anak Dalam, Ini yang Dibahas 

BACA JUGA:Barongsai Hingga Reog Meriahkan Peringatan HUT ke-77 TNI di Korem 042/Gapu

Data tersebut berasal dari beberapa rumah sakit (RS) yang merawat korban, diantaranya RS Wafa Husada, RSB Hasta Brata Batu, RSUD Kanjuruhan, RSUD Saiful Anwar, RS Teja Husada Kepanjen, RS Ben Mari Pakisaji, RS Hasta Husada, RSI Gondang Legi, RS Salsabila, RST Soepraon, serta informasi dari keluarga korban.

“Yang sakit kita layani sebaik mungkin dan secepat mungkin dan gratis, yang meninggal keluarganya beri santunan dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten-kota,” kata Muhadjir dalam keteranganya, Rabu 5 Oktober 2022

Dari total korban, jika dirinci, terdapat 90 laki-laki dan 41 perempuan. Kebanyakan korban adalah remaja dan anak muda berusia 12-24 tahun. Satu korban lainnya masih balita berusia 4 tahun.

Kerusuhan awalnya dipicu oleh kekalahan Arema FC atas Persebaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.

BACA JUGA:Rumah di Belakang SMAN 3 Jambi Kebakaran, 6 Armada Damkar Diturunkan 

BACA JUGA:3 Prajurit Korem 042/Gapu Terima Penghargaan dari Presiden Jokowi, saat Upacara Peringatan HUT ke-77 TNI

Merasa tidak puas dengan hasil pertandingan, para suporter turun ke lapangan. Kemudian, suporter yang ke lapangan ini dipukul mundur oleh aparat keamanan.

Polisi sempat menembakkan gas air mata dengan tujuan melerai massa. Tembakan gas air mata ini bukan hanya dilayangkan di lapangan, namun juga ke tribun penonton yang saat itu masih penuh sesak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id