Penanggulangan Stunting dari Seribu Hari Pertama
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Stunting harus diketahui dari dini, mulai dari seribu hari pertama anak dilahirkan. Pasalnya, stunting ini sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, ketika anak telah dewasa. Stunting sendiri merupakan kelainan pertumbuhan anak, dimana kondisi tinggi anak lebih pendek daripada tinggi badan anak seusianya. Pemerintah saat ini sedang gencarnya melakukan pencegahan stunting.
Data yang didapat dari Puskesmas Putri Ayu, Kecamatan Danau Sipin, sekitar 18 balita mengidap stunting.
Rizalul Fikri, Camat Danausipin menyampaikan, masih ada stigma dari masyarakat yang malu terhadap anak yang mengidap stunting.
"Ada stigma yang saya pikir, tidak harus dikembangkan dari masyarakat, seperti malu keluarganya, jadi disimpan di rumah. Maksudnya tidak mau terbuka kepada masyarakat, pemerintah dan kami. Mungkin juga karena malu. Itulah salah satu kelemahan kami dalam mendeteksi," tuturnya.
Penanganan stunting ini, setelah diketahui ketika seribu hari pertama anak dilahirkan, yakni memberikan makanan yang sehat dan bergizi.
"Stunting yang paling utama, untuk menyelamatkannya pada seribu hari pertama. Seribu hari pertama, kita push gizinya dan makanan. Jadi itu bisa tercapai agar tidak stunting," ujarnya.
Kemudian, selain memberikan makanan sehat dan vitamin, mendeteksi stunting dari dini dengan Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Dasa Wisma, serta program Posyandu juga dilakukan.
Koordinasi dalam menangani stunting di Kecamatan Danau Sipin, saling berkerjasama antar Puskesmas, Posyandu, dan PKK.
"Ada puskesmas dan Posyandu binaan tugas ini. Ada juga, ibu-ibu PKK, aparatur kita dari kelurahan. Semua intervensi dan ikut dalam menanggulangi stunting ini, apalagi programnya dari gerakan internasional," bebernya.
Dirinya juga menambahkan saat ini pemerintah sangat fokus dalam permasalahan stunting, mulai dari pusat hingga kecamatan dan kelurahan. (mg05/enn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: