b9

11 Pemain Asing di Liga 1? Pemain Lokal Terancam Jadi Penonton di Negeri Sendiri!

11 Pemain Asing di Liga 1? Pemain Lokal Terancam Jadi Penonton di Negeri Sendiri!

11 Pemain asing, Pemain Lokal pada kemana?-PT.LIB/IST-

JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Regulasi terbaru yang memperbolehkan setiap klub Liga 1 Indonesia menggunakan hingga 11 pemain asing menuai kontroversi luas.

Alih-alih disambut dengan antusias, kebijakan ini justru mendapat banyak penolakan, baik dari pengamat sepak bola, pelatih lokal, hingga para pecinta tim nasional.

Kebijakan ini secara resmi diumumkan oleh operator liga sebagai bagian dari upaya meningkatkan daya saing Liga 1 agar setara dengan kompetisi Asia Tenggara lainnya seperti Liga Thailand dan Liga Malaysia.

Dengan format 11 Pemain asing 8 masuk DSP dan 3 di Tribun,membuat pemain lokal terancam ,klub kini diberi keleluasaan merekrut hampir satu tim penuh dari luar negeri.

BACA JUGA:Terlihat Sepele, Tapi Kebiasaan Ini Bisa Bikin Kulit Rusak Permanen!

BACA JUGA:Prediksi Persib Bandung vs Dewa United Piala Presiden 2025: Siapa Unggul?

Namun, banyak pihak menilai kebijakan ini justru mengancam eksistensi pemain lokal, khususnya generasi muda yang tengah berkembang.

Pasalnya, klub tentu akan lebih tergoda menggunakan pemain asing yang sudah jadi dan punya jam terbang tinggi ketimbang memberi menit bermain kepada pemain muda Indonesia.

Eks pemain Timnas Indonesia, Ponaryo Astaman, dalam salah satu pernyataannya menyebut bahwa regulasi ini akan menutup ruang tumbuh pemain lokal. “Kalau semua posisi diisi asing, lalu kapan pemain muda Indonesia punya kesempatan berkembang di liga tertinggi?” katanya.

Hal serupa disampaikan pelatih lokal dan akademi sepak bola. Mereka khawatir pemain binaan mereka tidak akan mendapat tempat di tim utama klub, sehingga regenerasi tim nasional bisa terganggu dalam jangka panjang.

BACA JUGA:Gunung Lewotobi Laki-laki Semburkan 18.000 Meter Abu Vulkanik, Waspada Banjir Lahar!

BACA JUGA:Siapa Penunggu Danau Pauh? Ini Rahasia yang Belum Pernah Terungkap!

Dari sisi industri, tak bisa dipungkiri bahwa kehadiran pemain asing berkelas dapat menaikkan pamor liga, menarik sponsor, dan meningkatkan kualitas permainan.

Tapi jika komposisi pemain asing terlalu dominan, Liga 1 bisa kehilangan identitasnya sebagai tempat pembinaan talenta lokal.

Saat ini saja, di beberapa klub, pemain muda hanya mendapat waktu bermain di bawah 15 menit per pertandingan. Dengan 11 pemain asing di dalam skuad, bisa dibayangkan situasi itu akan makin buruk.

Bukan berarti kehadiran pemain asing harus ditolak sepenuhnya. Tapi, harus ada batas dan strategi yang menempatkan pemain lokal tetap sebagai prioritas utama.

BACA JUGA:MBTI yang Paling Matang dalam Persiapan: Si Perencana Ulung yang Tak Suka Asal-asalan

BACA JUGA:Aura Makin Kuat! Ini 5 Zodiak Paling Populer dan Karismatik di Tahun 2025

Beberapa pengamat menyarankan agar regulasi ini dibarengi dengan aturan wajib menurunkan minimal 2–3 pemain lokal di setiap pertandingan selama 90 menit penuh.

Liga Thailand, misalnya, menerapkan format terbatas: hanya 7 (6 bebas, satu Asia), dan hasilnya tetap kompetitif tanpa menyingkirkan pemain lokal.

Kehadiran pemain asing memang bisa memperkaya kompetisi, tapi bukan berarti harus mengorbankan masa depan pemain Indonesia.

Regulasi 11 pemain asing di Liga 1 harus ditinjau ulang agar tidak menjadi bumerang bagi perkembangan sepak bola nasional.

 

Indonesia membutuhkan liga yang kuat dan sehat, tetapi juga harus tetap menjadi tempat berkembangnya talenta lokal yang akan menjadi tulang punggung tim nasional ke depan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: