Gunung Hayli Gubbi di Ethiopia Alami Letusan Perdana Setelah 10.000 Tahun Dormansi
Gunung Hayli Gubbi di wilayah Afar, Ethiopia, mengalami erupsi pertama dalam sekitar 10.000 tahun, memuntahkan asap dan abu tebal yang menyebar hingga ribuan kilometer ke berbagai negara, termasuk Yaman, Oman, Pakistan, dan India.- Tangkap Layar/jambi-independent.co.id--
JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Letusan gunung berapi yang hampir tidak pernah terjadi kembali mengguncang Ethiopia setelah Gunung Hayli Gubbi, yang terletak di wilayah Afar, meletus untuk pertama kalinya dalam kurang lebih 10.000 tahun berdasarkan catatan geologi.
Erupsi yang terjadi pada Minggu, 23 November 2025 itu memuntahkan asap pekat serta abu vulkanik ke udara hingga membentuk kolom besar yang terlihat dari jarak jauh dan berdampak pada berbagai sektor, termasuk transportasi udara hingga ke ribuan kilometer jauhnya.
Gunung Hayli Gubbi yang selama ini dianggap tidak aktif mengeluarkan abu dalam jumlah besar yang kemudian menutupi desa-desa terdekat.
BACA JUGA:Pelunasan BIPIH Reguler 2026 Dibuka 24 November - 25 Desember
Kondisi ini menyulitkan masyarakat yang sebagian besar menggantungkan hidup pada peternakan dan lahan penggembalaan.
Mohammed Seid, pejabat pemerintah setempat, mengatakan kepada The Associated Press (AP) bahwa tidak ada laporan korban jiwa sejauh ini.
Namun, ia menegaskan bahwa erupsi tersebut membawa ancaman serius bagi komunitas penggembala karena abu telah menutupi area-area penting untuk menggembalakan ternak.
BACA JUGA:Visa Haji Reguler 2026 Dibuka 8 Februari-20 Maret, Pemeriksaan Paspor dan Kesehatan Diperketat
Sejumlah warga mengaku mendengar suara dentuman besar saat erupsi terjadi.
Ahmed Abdela, seorang penduduk desa, menggambarkan situasi tersebut sebagai suara ledakan dahsyat yang diikuti semburan asap dan abu, seolah-olah sebuah bom tiba-tiba dilontarkan dari bawah tanah.
Kesaksian warga ini memperkuat gambaran tentang betapa mendadaknya letusan itu terjadi.
Fenomena tersebut juga terekam jelas oleh satelit. Foto yang dirilis NASA menunjukkan kepulan abu tebal yang membubung dan menyebar hingga melewati Laut Merah.
Awan vulkanik tersebut kemudian bergerak dan terdeteksi melayang ke beberapa negara di Semenanjung Arab, termasuk Yaman dan Oman, bahkan mencapai Pakistan dan India, menurut laporan Pusat Peringatan Abu Vulkanik Toulouse.
BACA JUGA:Pemerintah Malaysia Rencanakan Pembatasan Akses Media Sosial bagi Remaja di Bawah 16 Tahun
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



