Kecerdasan Buatan Bisa Mengambil Alih Profesi, Ancaman terhadap 300 Juta Pekerjaan
Ilustrasi- alonesia/jambi-independent.co.id-
BACA JUGA:Indra Sjafri Kantongi 18 Nama untuk Skuad Timnas U-22 di SEA Games 2025
Sejumlah pakar yang diwawancarai oleh Business Insider mengungkapkan beberapa profesi yang paling rentan tergantikan oleh AI.
Di antaranya adalah pekerja teknologi seperti programmer, software engineer, dan data analyst. Teknologi AI dinilai mampu melakukan pengkodean dan analisis data lebih cepat dan akurat, sehingga satu alat AI dapat menggantikan pekerjaan beberapa orang sekaligus.
Pekerja media, mulai dari kreator konten hingga jurnalis, juga berisiko. AI mampu membaca, memahami, dan mengolah teks dalam jumlah besar.
Bahkan beberapa media seperti CNET dan BuzzFeed telah bereksperimen menggunakan AI dalam pembuatan konten.
Profesi lain yang turut terancam termasuk pekerja legal seperti paralegal, analis riset pasar, guru, analis keuangan, trader, desainer grafis, akuntan, hingga customer service.
BACA JUGA:Tesla dan GM Percepat Penghapusan Komponen China dari Produksi Mobil di AS
Industri-industri tersebut umumnya mengandalkan pengolahan data dalam jumlah besar, yang kini dapat dilakukan AI dengan lebih efisien.
Dengan perkembangan AI yang semakin cepat, banyak pekerjaan diprediksi akan mengalami perubahan besar.
Meski tidak seluruh profesi akan hilang, namun gelombang disrupsi di pasar kerja menjadi sesuatu yang tak terhindarkan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



