b9

Fase Pertama Rencana Perdamaian Gaza Disepakati oleh Hamas dan Israel

Fase Pertama Rencana Perdamaian Gaza Disepakati oleh Hamas dan Israel

Ilustrasi-Tangkap Layar/jambi-independent.co.id-

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Harapan perdamaian di Jalur Gaza mulai muncul setelah Hamas dan Israel mencapai kesepakatan tahap pertama untuk mengakhiri perang. Kesepakatan ini merupakan hasil dari perundingan tidak langsung yang berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir, sejak 6 Oktober 2025. Dalam prosesnya, hadir pula mediator dari Amerika Serikat, Qatar, Mesir, dan Turki.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan capaian tersebut pada Rabu, 8 Oktober 2025 waktu setempat.

Ia menyampaikan apresiasi kepada para mediator yang berperan dalam menciptakan langkah perdamaian itu. 

“Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama rencana perdamaian kami. Semua sandera akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang telah disepakati. Ini menjadi langkah awal menuju perdamaian yang kuat dan abadi,” ujar Trump.

BACA JUGA:Baramuda 08 Mantapkan Langkah Nasional: Dari Desa, Membangun Indonesia dengan Semangat Bela Negara

Kesepakatan ini dikonfirmasi oleh pejabat Israel, Hamas, dan mediator Qatar. Meski demikian, belum ada kejelasan mengenai kemajuan dalam poin-poin sulit dari proposal 20 pasal buatan Trump, seperti demiliterisasi Hamas, reformasi Otoritas Palestina, dan pembentukan pemerintahan transisi.

Hamas dalam pernyataannya menegaskan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan yang mencakup penarikan pasukan Israel, pembukaan jalur bantuan kemanusiaan, serta pertukaran tahanan.

“Para mediator internasional harus memastikan Israel benar-benar melaksanakan perjanjian tanpa menunda atau menghindarinya,” tulis Hamas dikutip Al Jazeera.

BACA JUGA:Musim Pancaroba Bikin Kulit Bermasalah? Ini 8 Tips Ampuh Menjaga Kesehatan Wajah

Hamas juga menegaskan komitmennya terhadap hak-hak rakyat Palestina, termasuk kebebasan dan penentuan nasib sendiri.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut hari kesepakatan itu sebagai “hari besar bagi Israel” dan berjanji segera memulangkan seluruh sandera.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengatakan detail kesepakatan akan diumumkan kemudian.

Sementara itu, Trump mengisyaratkan rencana kunjungan ke Timur Tengah untuk memperkuat optimisme perdamaian.

BACA JUGA:PT Brahma Binabakti Dukung Ketahanan Pangan, Kembali Berkontribusi dalam Tanam Jagung Serentak Kuartal IV

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: