Film Rating Terendah 2025, Animasi "Merah Putih: One For All" Tuai Rating 1.0 di IMDb
Film animasi Merha Putih: One for All tuai rating rendah di IMDb-Perfiki Kreasindo/jambi-independent.co.id-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Film animasi Indonesia terbaru, Merah Putih: One For All, yang dirilis bertepatan dengan momentum peringatan Hari Kemerdekaan, justru menuai kekecewaan besar.
Alih-alih dipuji, karya yang digadang-gadang sebagai kebangkitan animasi lokal ini mendapat rating anjlok di IMDb dengan skor hanya 1,0 dari 10.
Angka tersebut menjadikannya salah satu film dengan penilaian terendah sepanjang sejarah perfilman animasi Indonesia.
BACA JUGA:Nah! Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp7.000 Jadi Rp1,890 Juta per Gram
Banjir Kritik Pedas
Sejak trailer film ditayangkan, film ini sudah mulai mendapat kritkan dari publik. Pada saat film tayang, kritikan masih terus berlanjut. Kolom ulasan IMDb dan media sosial dipenuhi komentar tajam.
Banyak penonton menyoroti kualitas animasi yang dinilai ketinggalan zaman, alur cerita yang datar, hingga pengisi suara yang tidak mampu membangun emosi.
Salah satu komentar paling atas dari hanching-54962 menyebut ia kecewa dengan kualitas film animasi yang ditayangkan
"Kalau boleh memberi nilai 0, saya akan melakukannya tanpa ragu. Film ini, sejak trailernya dirilis, sungguh tidak memuaskan dan jauh dari memuaskan. Saya sangat kecewa karena film ini sama sekali tidak memenuhi ekspektasi saya dan merusak citra film animasi Indonesia yang bagus seperti Jumbo," tulis ulasan di IMDb.
BACA JUGA:Kamu Tim Padel Atau Tenis? Yuk Kenali Perbedaannya
Beberapa penonton juga menuding penggunaan aset stok dan teknologi AI secara berlebihan sehingga hasilnya tampak murahan.
Alih-alih membangkitkan rasa nasionalisme, film ini justru menuai cemooh karena dinilai gagal menyampaikan pesan yang seharusnya penuh makna.
Film animasi Merah Putih: One For All mengisahkan tentang petualangan grup pertemanan yang ditimpa musibah, mereka kehilangan bendera yang seharusnya dipakai untuk upacara kemerdekaan Indonesia.
Mereka kemudian melalui berbagai macam rintangan untuk menemukan bendera yang hilang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



