b9

Journaling sebagai Upaya Katup Penyelamat, Solusi jika Takut Bercerita dengan Orang Lain

 Journaling sebagai Upaya Katup Penyelamat, Solusi jika Takut Bercerita dengan Orang Lain

Ilustrasi: Journaling sebagai katup penyelamat--freepik.com

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Di tengah riuhnya kehidupan yang semakin cepat dan padat, sering kali kita lupa untuk berhenti sejenak dan mendengarkan suara dari dalam diri.

Keseharian yang penuh tuntutan, ekspektasi sosial, dan tekanan emosional bisa membuat kepala terasa penuh, hati jadi sesak, dan pikiran seperti berlari tanpa arah.

Seringkali kita dihadapi situasi ketika kita tidak tahu dapat bercerita dengan siapa. Namun, tahukah kamu, menyalurkan emosi merupakan hal fundamental bagi kesehatan mental.

Jika emosi yang dimiliki dibiarkan terpendam dan menumpuk sedikit demi sedikit, pada ujungnya emosi itu dapat meledak dan menjadi bumerang bagi diri sendiri. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menyalurkan emosi ialah melalui journaling.

Apa itu Journaling?

BACA JUGA:Waspada! Inilah 5 Gejala Depresi yang Sering Tak Disadari, Bisa Menyerang Kapan Saja

Journaling hadir, bukan sekadar sebagai aktivitas menulis, tetapi sebagai katup penyelamat—cara paling sederhana dan personal untuk merawat kewarasan.

Journaling adalah proses menuangkan isi pikiran, perasaan, atau pengalaman ke dalam tulisan. Tidak ada aturan baku, tidak perlu tata bahasa sempurna, dan tidak perlu dinilai siapa pun. Hanya ada kamu dan lembaran kosong yang siap menjadi saksi bisu perjalanan batinmu.

Bagi sebagian orang, ini mungkin terlihat remeh. Namun, bagi banyak lainnya, menulis jurnal adalah ruang aman untuk meredakan amarah, mengurai kecemasan, menyembuhkan luka, atau sekadar mengingatkan diri bahwa hidup tetap patut disyukuri.

Bagaimana Journaling dapat Membantu Kita?

BACA JUGA:Latih Otakmu, Hindari Pikun: Panduan Hidup Sehat untuk Ingatan Kuat

Pada saat kata-kata sulit diucapkan, journaling memberi jalan bagi emosi untuk tetap mengalir. Saat mulut tak mampu menjelaskan rasa sedih, kecewa, atau bingung, pena dan kertas menjadi media pengganti yang setia.

Proses ini secara perlahan membantu kita mengenali emosi, memetakan pikiran yang kusut, dan menurunkan beban yang tak terlihat. Dalam diam, kita belajar berdamai. Dalam menulis, kita perlahan memulihkan diri.

Banyak penelitian juga menunjukkan bahwa journaling secara rutin dapat membantu meningkatkan kesehatan mental—menurunkan tingkat stres, memperbaiki suasana hati, bahkan meningkatkan rasa percaya diri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: