b9

Stop Mager! Penelitian Buktikan Duduk Terlalu Lama Bisa Mempercepat Kematian

Stop Mager! Penelitian Buktikan Duduk Terlalu Lama Bisa Mempercepat Kematian

Ilustrasi orang sedang berolahraga-freefik-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sebuah studi terkini dari University of Queensland, Australia, mengungkap bahwa orang dewasa yang aktif secara fisik dan konsisten berolahraga memiliki harapan hidup yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak pernah berolahraga.

Menurut laporan yang dimuat dalam British Journal of Sports Medicine dan dikutip NYPost, Para peneliti menyatakan bahwa individu yang rutin beraktivitas fisik memiliki risiko kematian 30 hingga 40 persen lebih rendah dibandingkan kelompok yang tidak aktif sama sekali.

Penelitian ini menganalisis data dari 85 studi berbeda, dengan jutaan partisipan dari berbagai latar belakang, yang meneliti kebiasaan olahraga saat dewasa.

Temuan menarik lainnya, risiko kematian akibat penyakit jantung turun hingga 40 persen bagi mereka yang aktif bergerak. Sementara itu, kemungkinan meninggal akibat kanker turun sekitar 25 persen bagi mereka yang memiliki rutinitas latihan fisik.

BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian Tembus Rp1,9 Juta per Gram! Galeri24 & UBS Naik 3 Hari Berturut, Cek Daftarnya Sekarang!

BACA JUGA:Dewa United Amankan Posisi Ketiga Piala Presiden 2025 Usai Tumbangkan Liga Indonesia All-Stars 2-0

Tak hanya itu, bagi mereka yang semula pasif lalu mulai berolahraga saat dewasa, risiko kematian menurun sebesar 22 persen dibandingkan dengan mereka yang tetap tidak aktif.

Penelitian ini menegaskan bahwa memulai kebiasaan olahraga kapan pun di usia dewasa tetap berdampak positif bagi kesehatan dan peluang hidup lebih panjang.

Menurut para peneliti, setiap peningkatan aktivitas fisik—meskipun dilakukan secara bertahap—akan memberikan manfaat signifikan jika dilakukan secara konsisten. Ini penting karena bertambahnya usia biasanya disertai penurunan massa otot dan kepadatan tulang, yang bisa dilawan dengan latihan fisik rutin.

Rekomendasi saat ini menyarankan orang dewasa untuk berolahraga dengan intensitas sedang selama 150 hingga 300 menit per minggu, atau intensitas tinggi selama 75 hingga 150 menit. Kombinasi keduanya juga diperbolehkan.

BACA JUGA:Sukses Jadi Mata Pencaharian Warga Sekitar, Ini Kisah Klaster Usaha Tanaman Hias Binaan BRI

BACA JUGA:Jangkau 67 Ribu Desa, AgenBRILink Terus Perkuat Inklusi Keuangan di Indonesia

Namun demikian, studi mencatat bahwa kelebihan waktu latihan—melebihi 300 menit per minggu—tidak selalu memberikan tambahan manfaat yang signifikan.

Peneliti juga mengingatkan bahwa kembali pada gaya hidup tidak aktif setelah sempat rajin berolahraga dapat menghapus manfaat yang sebelumnya telah diperoleh.

"Penelitian ini menyoroti pentingnya aktivitas fisik selama usia dewasa dan menunjukkan bahwa kapan pun Anda mulai aktif, dampaknya tetap sangat positif bagi kelangsungan hidup," tutup tim peneliti.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: