Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melejit USD4,13 atau 4,5 persen, menjadi USD95,72 per barel setelah mencapai USD99,10 pada awal perdagangan.
"Pasar minyak global yang ketat bisa menjadi lebih ketat setelah invasi Rusia minggu lalu ke Ukraina," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.
Rusia menghadapi gangguan parah pada ekspor semua komoditas mulai dari minyak hingga biji-bijian, setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi keras terhadap Moskow dan memutus beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT.
Baca juga: Belum Ada Tanda Perdamaian, Yuk Simak Kekuatan Militer Rusia Vs Ukraina
"Rusia dapat membalas tindakan keras ini dengan mengurangi atau bahkan sepenuhnya menangguhkan pengiriman energi ke Eropa," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
Minyak mentah Rusia, yang menyumbang sekitar 10 persen dari pasokan minyak global, terpukul di pasar fisik.
Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga Brent one-month menjadi USD115 per barel dari USD95 sebelumnya.