MUARABUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Saat ini, kelangkaan minyak goreng curah sudah sampai dirasakan di daerah yang jauh dari perkotaan.
Pengusaha gorengan pun menjerit bahkan terancam tutup, lantaran susahnya mendapati minyak goreng untuk produksi usaha gorengan.
Salah satu terdampak yakni, Nurhadi (50) seorang penjual gorengan. Dirinya mengatakan, saat ini sangat sulit mendapat minyak goreng.
"Ini untung ada satu botol kalau habis satu botol ini di mana kami mau mendapatkan minyak goreng untuk produksi goreng tempe dan tahu yang satu-satu nya mata pencaharian kami. Bisa tutup usaha jualan kami. Belum lagi harga kacang kedelai naik," bebernya.
BACA JUGA: Buruan Daftar! Pendaftaran jadi Calon Komisioner Komnas HAM Diperpanjang Nih
BACA JUGA: Kasus Kerangkeng Manusia Bupati Langkat Diduga Ada Keterlibatan Oknum TNI AD
Pantauan media Jambi Independent di warung harian di Jujuhan memang sudah tidak ada lagi yang jual minyak goreng.
Seperti di Toko Fitri Simpang Sirihsekapur, sudah lama kekosongan minyak goreng dikarenakan tidak adanya pasokan masuk dari distributor atau agen penjualan.
"Kami sudah lama tidak jualan minyak goreng pak harga tinggi barang terbatas,” kata pemilik warung. (mai/zen)