JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Setelah Bentley resmi menghentikan produksi mesin legendaris W12 pada Juli 2024, banyak yang mengira era mesin dengan konfigurasi "W" telah berakhir. Namun, diam-diam Porsche justru menyiapkan kejutan baru.
Produsen asal Jerman itu diketahui tengah mengembangkan versi terbaru dari mesin W12, yang terungkap melalui dokumen paten yang baru saja dipublikasikan.
Dilansir Carscoops, Sabtu 18 Oktober 2025, paten tersebut menampilkan rancangan mesin W12 yang berbeda dari desain sebelumnya.
BACA JUGA:Wah! Tesla Rilis Layanan Berlangganan Full Self-Driving Supervised di Australia
Tidak seperti konfigurasi lama yang pada dasarnya merupakan gabungan dua mesin berbentuk "V", rancangan Porsche ini benar-benar membentuk huruf "W" sejati, terdiri dari tiga blok silinder yang tersusun kompak.
Porsche menjelaskan bahwa desain baru ini mengusung sistem saluran masuk udara (air intake) dan pembuangan (exhaust) yang dirancang lebih efisien.
Aliran udara dapat bergerak lurus tanpa banyak tikungan, sehingga mengurangi hambatan dan menjaga suhu udara tetap rendah.
BACA JUGA:Chery Gelar Technician Skill Contest 2025, Wujud Komitmen Kembangkan SDM Otomotif Indonesia
Desain tersebut juga memungkinkan saluran masuk yang lebih pendek, meningkatkan respons, fleksibilitas, serta performa mesin secara keseluruhan.
Menariknya, dari desain yang muncul, terdapat ruang cukup untuk menambahkan hingga tiga turbocharger atau supercharger.
Jika benar terealisasi, mesin ini bisa menghasilkan tenaga jauh lebih besar dibandingkan mesin W12 twin-turbo 6.0 liter milik Bentley yang mampu menyemburkan 740 tenaga kuda dan torsi 1.000 Nm.
BACA JUGA:ACC Carnival Bekasi: Pameran Otomotif, Promo Menarik, dan Dukungan UMKM Lokal
Meski belum ada kepastian apakah mesin ini akan digunakan untuk mobil jalan raya atau kendaraan balap, paten tersebut menjadi bukti bahwa Volkswagen Group induk dari Porsche dan Bentley belum sepenuhnya meninggalkan pengembangan mesin berkonfigurasi "W".
Porsche juga memberi isyarat bahwa desain ini tidak terbatas pada 12 silinder. Artinya, konsep tersebut berpotensi dikembangkan untuk mesin dengan jumlah silinder berbeda di masa depan, mungkin untuk Bugatti, atau sekadar menjadi inovasi teknis yang dipatenkan tanpa rencana produksi massal.