Kerja Sama Industri Strategis Indonesia–Turki Memasuki Babak Baru

Senin 22-09-2025,12:50 WIB
Reporter : nazila
Editor : nazila

Forum ini menghasilkan 12 nota kesepahaman di berbagai sektor, termasuk industri pertahanan, energi, kesehatan, pendidikan tinggi, perdagangan, dan industri.

BACA JUGA:Duh! Harga Cabe Merah di Jujuhan Bungo Tembus Rp100 Ribu per Kilogram, Ibu Rumah Tangga Kaget

Terbentuk pula Joint Committee for Industrial Cooperation yang mencakup 14 sektor strategis seperti teknologi baterai, kendaraan listrik, tekstil, dan industri halal.

Selain kerja sama pemerintah, beberapa perusahaan juga menandatangani kesepakatan bisnis, seperti kolaborasi Pertamina Hulu Energi dengan TPAO di migas, kerja sama PT PAL Indonesia dengan TAIS Shipyard dalam pembangunan frigat, serta rencana joint venture produksi drone tempur bersama Baykar dan Roketsan.

Kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Turki pada April 2025 semakin mengokohkan arah kerja sama, fokus pada investasi di sektor strategis seperti baterai kendaraan listrik, energi terbarukan, pertahanan, dan tekstil premium.

BACA JUGA:Melihat Deretan PNS yang Jadi Prioritas Naik Gaji 2025

Kerja sama juga meliputi produksi vaksin, pengembangan drone, misil, dan teknologi komunikasi militer.

Dari sisi bisnis, perusahaan Indonesia mencatat prestasi, contohnya Asia Pacific Rayon yang menandatangani kontrak ekspor serat viscose bernilai jutaan dolar ke Turki.

Sebagai tindak lanjut, pada Juni 2025 akan diadakan 1st Joint Committee Meeting untuk membahas agenda awal seperti pengembangan SDM, pembangunan techno park, produksi baterai dan kendaraan listrik, serta forum investasi.

BACA JUGA:Sengit! SMAN 2 Kota Jambi Tekuk SMA Guang Ming, SMK Unggul Sakti Bertekuk Lutut

Dengan berbagai langkah konkret ini, hubungan Indonesia-Turki semakin mengarah pada kemitraan strategis yang tidak hanya berfokus pada perdagangan.

Tetapi juga pembangunan ekosistem industri berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Kategori :