Salah satu poin utama adalah pembagian 20.000 kuota tambahan dari Pemerintah Arab Saudi yang dibagi rata, yakni 10.000 untuk haji reguler dan 10.000 untuk haji khusus.
Padahal, Pasal 64 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 menegaskan bahwa kuota haji khusus hanya 8%, sedangkan 92% untuk kuota haji reguler.
Pembagian jatah yang tidak sesuai aturan ini menjadi sorotan utama dan memperkuat dugaan adanya penyalahgunaan kuota.