JAMBI- INDEPENDENT.CO.ID INFJ merupakan singkatan dari Introverted (introvert), Intuitive (intuitif), Feeling (perasa), dan Judging (penilai). Tipe kepribadian ini sering disebut sebagai “Advokat” atau “Idealis” dan tergolong paling langka, hanya dimiliki sekitar 1–3% populasi.
INFJ dikenal sebagai sosok yang idealis, penuh empati, gemar membantu, serta memiliki kreativitas tinggi, dengan kecenderungan bersifat tertutup dan terstruktur.
1. INFJ kerap merasa berbeda dari lingkungannya
Dalam pertemanan, INFJ sering merasa tidak sepenuhnya cocok dengan orang-orang di sekitarnya. Meski punya banyak teman, belum tentu ada yang benar-benar sejalan dengan visi dan nilai yang mereka pegang. Itulah sebabnya, INFJ lebih memilih hubungan pertemanan yang berkualitas daripada sekadar banyak jumlahnya.
BACA JUGA:Kasus Penyiksaan Anak AMK: Polisi Ungkap Motif, Ibu Kandung dan Pasangan Sesama Jenis Jadi Tersangka
Uniknya, INFJ bisa tampil berbeda di hadapan orang yang berbeda pula. Mereka jarang menunjukkan sisi asli diri sepenuhnya, hanya bagian yang dirasa aman dan dapat diterima oleh lingkungan.
2. Sering dianggap ekstrovert, padahal tidak
Karena sikap ramah dan hangatnya, banyak yang keliru mengira INFJ adalah ekstrovert.
Faktanya, mereka hanya antusias saat berbicara secara pribadi dengan orang lain dan tampak sangat tertarik pada lawan bicara.
Namun, setelah berinteraksi intens, INFJ tetap membutuhkan waktu menyendiri untuk mengisi ulang energi.
BACA JUGA:AI Jadi Menteri di Albania: Solusi atau Ancaman?
Jika terlalu lama berada di tengah keramaian, INFJ justru bisa merasa lelah, cemas, bahkan gelisah.
3. Kehadiran INFJ bikin orang merasa aman
Banyak orang merasa nyaman saat berada di dekat INFJ. Hanya dengan duduk bersama beberapa menit, sering kali orang lain mudah terbuka dan menceritakan rahasia atau impian mereka.
Hal ini karena INFJ punya kemampuan alami untuk mendengarkan dengan penuh perhatian. Tak heran, mereka kerap dijadikan tempat curhat yang dipercaya banyak orang.