Relokasi Bandara dan Pelabuhan Jambi: Menata Ulang Arah Logistik Provinsi Jambi Menuju Era Indonesia Emas 2045

Jumat 01-08-2025,11:21 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

Langkah ini mendukung visi pembangunan koridor ekonomi berbasis sumber daya, dan sesuai dengan target Indonesia Emas 2045, Jambi dapat berperan sebagai simpul pertumbuhan ekonomi baru — penyeimbang Batam, Palembang, dan Pekanbaru dalam jejaring industri dan logistik nasional.

BACA JUGA:Gandeng BP Tapera dan PERSIS, BSI Akselerasi Penyaluran KPR Subsidi Skema FLPP

Mengapa Harus Sekarang?

Menunda relokasi berarti memperpanjang beban struktural pada infrastruktur yang fungsionalnya telah usang. Bandara Sultan Thaha dan Pelabuhan Talang Duku kini ibarat kerangka besi berkarat — dulu kokoh, kini rapuh menahan ambisi masa depan.

Memaksakan beban pada sistem stagnan akan menjerumuskan Jambi pada jebakan logistik, keterisolasian ekonomi, dan biaya sosial-ekologis yang makin mahal.

Kita hidup di era di mana waktu adalah komoditas paling berharga. Ketika negara lain berlomba menata sistem logistik dengan paradigma keberlanjutan, konektivitas global, dan green infrastructure, penundaan berarti tertinggal.

Jambi tak boleh menjadi penonton dalam transformasi logistik nasional dan global. Bonus demografi Indonesia diperkirakan mencapai puncak dalam satu dekade ke depan. Jika infrastruktur tidak adaptif dan ekspansif, kesempatan emas ini bisa hilang.

BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi KUR di BSI Rimbo Bujang, Ini Tanggapan dari Bank Syariah Indonesia

Dengan relokasi bandara dan pelabuhan sebagai langkah awal, Jambi dapat membangun ekosistem ekonomi modern yang terhubung secara global, inklusif secara sosial, dan ramah lingkungan.

Langkah Strategis untuk Masa Depan Jambi dan Indonesia

Relokasi Bandara Sultan Thaha dan Pelabuhan Talang Duku adalah refleksi keberanian dan visi maju Jambi. 

Melalui langkah strategis ini, Jambi berpeluang menjelma menjadi provinsi yang progresif dan adaptif di tengah tantangan global—siap merangkul era industri hijau, ekonomi sirkular, dan perdagangan bebas kawasan Asia-Pasifik yang semakin kompetitif.

Ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi juga transformasi paradigma dalam tata kelola dan integrasi sistem logistik yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Anies Baswedan Gabung Letterboxd, Apa Itu Media Sosial Khusus Pecinta Film Ini?

Dengan modal kekayaan sumber daya alam yang melimpah, posisi geografis yang strategis sebagai pintu gerbang Sumatera bagian tengah, serta kesadaran kolektif untuk berubah, Jambi memiliki semua prasyarat menjadi game changer dalam peta logistik nasional dan regional.

Namun, peluang besar ini hanya dapat diwujudkan melalui keberanian mengambil keputusan visioner dan melompat keluar dari zona nyaman.

Kategori :