Suatu hari, Ayah hendak berburu lagi. Dia berpesan pada istrinya untuk memastikan pintu lumbung selalu tertutup.
Hari menjelang siang. Ayah tak kunjung datang. Kedua anaknya mulai merengek karena lapar. Ibu tak tega melihat anak-anaknya kelaparan.
BACA JUGA:Hukum Potong Rambut dan Kuku Sebelum Idul Adha Dilarang? Ini Penjelasan Buya Yahya
BACA JUGA:Legenda Sangkuriang, Asal Usul Tangkuban Perahu
”Ambillah beberapa belalang. Jangan lupa, tutup kembali pintunya,” perintahnya pada Sulung. Saat membuka pintu lumbung, si Sulung langsung menangkapi belalang-belalang itu.
Sayang, dia lupa menutup pintu lumbung. Dalam sekejap, belalang-belalang itu terbang ke luar lumbung. Sulung amat menyesal. Dia telah melupakan pesan ibunya. Dengan langkah gontai, dia pulang.
”Maafkan aku, Bu. Aku lupa menutup pintu lumbung. Semua belalang telah terbang,” lapornya pada ibunya. Ibu hanya bisa menghela napas. Dia berharap, suaminya pulang membawa hasil buruan.
Ternyata, harapannya tak terkabul. Suaminya pulang dengan tangan kosong, wajahnya tampak lelah. Dia segera menyuruh istrinya menggoreng belalang untuk makan.
BACA JUGA:Sulit Jalani Hubungan, Ini 4 Zodiak Takut Berkomitmen, Ingin Bebas dan Tak Terikat
”Belalangnya kabur semua. Aku lupa menutup pintu lumbung,” ibu menutupi kesalahan anaknya. Mendengar hal itu, suaminya terduduk lemas.
Merasa iba dengan suaminya yang lelah karena seharian berburu, Ibu meminta izin untuk keluar mencari ikan atau burung yang bisa dijadikan lauk.
Malang, Ibu tak menemukan apa pun. Tak ada burung, juga tak ada ikan. Karena kelelahan, dia pun duduk di sebuah batu besar yang dikenal dengan nama Batu Belah.
Ibu mulai menangis, menyesali keadaannya. Air matanya bercucuran. Dia tak tahu, Batu Belah bisa terbelah dua dan menelan siapa pun yang mendekatinya dalam keadaan sedih.
BACA JUGA:Sulit Jalani Hubungan, Ini 4 Zodiak Takut Berkomitmen, Ingin Bebas dan Tak Terikat
BACA JUGA:5 Shio yang Paling Pintar dan Beruntung, Kombinasi Kebijaksanaan dan Keberuntungan