BACA JUGA:Percaya Diri dan Open Minded, Ini 10 Karakter Perempuan Zodiak Leo yang Harus Anda Pahami
BACA JUGA:Percaya Diri dan Open Minded, Ini 10 Karakter Perempuan Zodiak Leo yang Harus Anda Pahami
“Tuanku, hamba sudah lelah. mau beristirahat, tlba-tiba diwajibkan hadir di tempat ini, padahal hamba tidak bersalah. Hamba mohon ganti rugi. Sebab waktu istirahat hamba sudah hilang karena panggilan Tuanku. Padahal besok hamba harus mencari nafkah untuk keluarga hamba,” kata Abu Nawas melancarkan akal cerdiknya.
Sejenak Baginda terkejut atas protes Abu Nawas, namun tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak. “Ha ha ha ha! Jangan khawatir Abu Nawas,” kata Baginda. Baginda Raja kemudian memerintahkan bendahara kerajaan memberikan sekantong uang perak kepada Abu Nawas.
Abu Nawas pun pulang dengan hati gembira. Tetapi sesampai di rumahnya Abu Nawas masih bertindak aneh dan bahkan semakin nyentrik seperti orang gila sungguhan.
Pada suatu hari Raja Harun Ai Rasyid mengadakan rapat dengan para menterinya.
BACA JUGA:Daging Ayam, Beras, dan Rokok Menjadi Pendorong Inflasi di Kabupaten Bungo
BACA JUGA:Polda Jambi Gelar Baksos Religi, Serentak Seluruh Indonesia
"Apa pendapat kalian mengenai Abu Nawas yang hendak kuangkat sebagai kadi?” tanya Baginda Raja kepada para menteri.
“Melihat keadaan Abu Nawas yang semakin parah otaknya maka sebaiknya Tuanku mengangkat orang Iain.saja menjadi kadi,” kata sang Perdana Menteri memberi saran.
Menteri-menteri yang lain juga mengutarakan pendapat yang sama. "Tuanku, Abu Nawas telah menjadi gila karena itu dia tak layak menjadi kadi,” sahut para Menteri.
“Baiklah, kita tunggu dulu sampai 21 hari, karena bapaknya baru saja meninggal. Jika tidak sembuh-sembuh juga bolehlah kita mencari kadi yang lain saja,” kata Baginda Raja memutuskan. Setelah lewat satu bulan, Abu Nawas masih dianggap gila, maka Sultan Harun Al Rasyid mengangkat orang lain menjadi kadi atau penghulu kerajaan Baghdad.
BACA JUGA:Waduh! Ribuan Tanah Wakaf Tempat Ibadah di Tebo Tak Bersertifikat, Ini yang Dilakukan Pemkab Tebo
BACA JUGA:Dewan Nilai Pemkab Batanghari Tak Mampu Maksimalkan PAD
Konon dalam suatu pertemuan besar ada seseorang bernama Polan yang sejak lama berambisi menjadi Kadi. la mempengaruhi orang-orang di sekitar Baginda untuk menyetujui jika ia diangkat. menjadi Kadi. Maka tatkala ia mengajukan dirinya menjadi Kadi kepada Baginda maka dengan mudah Baginda menyetujuinya.
Begitu mendengar Polan diangkat menjadi kadi maka Abu Nawas mengucapkan syukur kepada Tuhan. “Alhamdulillah aku teIah terlepas dari balak yang mengerikan. Tapi sayang sekali kenapa harus Polan yang menjadi Kadi, kenapa tidak yang lain saja,” kata Abu Nawas dalam hati.