“Hal ini diharapkan akan dapat mendorong perubahan secara masif, secara simultan, baik mencakup cara berpikir, cara bersikap, maupun cara berperilaku, yang kemudian menjadi karakter yang mengakar pada kemajuan bangsa dan negara,” sebut Muhadjir.
BACA JUGA:Ternyata 7 Negara Ini Menawarkan Kuliah hingga S3 Gratis Loh...Cek Cara dan Ketentuannya
Komitmen dan keseriusan Pemkot Jambi dalam aktualisasi aksi nyata pengarusutamaan Revolusi Mental diwujudkan melalui program-program inovasi unggulan daerah berbasis gerakan aksi perubahan bersama/kolaboratif melibatkan lintas pemangku kepentingan, seperti Kampung Bantar (Bersih, Aman dan Pintar) dan Bangkit Berdaya (Bangun Kelurahan secara Intensif Berasaskan Swadaya). Adapun program inisiatif Bangkit Berdaya telah masuk jajaran 30 besar inovasi dunia dalam IOPD Recognition Awards di Montreal Kanada pada 2017 lalu, di mana berfokus pada penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas maupun kuantitas utilitas perkotaan.
Penilaian capaian Kabupaten/Kota terkait Revolusi Mental, digunakan 19 indikator yang diambil dari data Susenas, Sakernas, dan Podes yang diterbitkan oleh BPS. 19 indikator tersebut digunakan untuk menjelaskan peringkat perubahan dan capaian tiga (3) Nilai Strategis Instrumental Revolusi Mental (NSIRM) yaitu: Etos Kerja, Gotong-Royong, dan Integritas. Selanjutnya, agar hasil perbandingan lebih realistis, maka Kabupaten/Kota yang dibandingkan tersebut dikelompokkan dalam dua wilayah, yaitu Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI). Selain itu, sebagai pertimbangan lainnya yang berfungsi sebagai filter (validator), terdapat beberapa komponen informasi pendukung yang digunakan dalam penilaian, yaitu terkait hasil Laporan BPK, Ombudsman, serta Status ataupun keberadaan Gugus Tugas Daerah GNRM di tingkat Kabupaten/Kota.
Anugerah Revolusi Mental 2022 diberikan dengan lebih menitikberatkan pada perubahan (progres) yang terjadi. Hal ini mengingat, GNRM pada hakikatnya adalah Gerakan Perubahan, yaitu untuk mengubah mindset, pola kerja, bahkan pola hidup seluruh komponen masyarakat. Walaupun perubahan ini akan terus terjadi sepanjang hayat, namun paling tidak dengan observasi tersebut, dapat terlihat progres di setiap Kabupaten/Kota sesuai dengan progres dan peringkat capaian 19 indikator yang diobservasi.*