Dua petinggi polri yang dinonaktifkan itu yakni Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto.
BACA JUGA:Pilot Citilink Meninggal Dunia saat Baru Mengudara 15 Menit Surabaya-Makassar, Ini Kronologinya
Keduanya menyusul penoaktifan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Pol Ferdy Sambo yang lebih dulu ‘nganggur’ akibat insiden di rumah dinasnya yang terus menjadi sorotan publik.
Pencopotan ketiga petinggi Polri itu disebut untuk menjaga wibawa institusi Polri. Pasalnya, banyak pernyataan-pernyataan yang dinilai menambah rumit penangan kasus tewasnya Brigadir J.
Di sisi lain, munculnya gelombang desakan dari kuasa hukum keluarga Brigadir J dan publik yang terus membicarakan kasus penuh kontrovesi ini di jagat maya.
Dapat diketahui, Brigadir J merupakan sopir istri, Ferdy Sambo. Sedangkan, Bharada E merupakan ajudan daripada Ferdy Sambo.
BACA JUGA:Tragis, Satu Keluarga Tewas Ditabrak Truk Sawit di Batanghari
BACA JUGA:Videonya Dipaksa Cabuli Kucing Beredar, Bocah Tasik Depresi Akhirnya Meninggal
keluarga Brigadir J menyebut banyak kejanggalan dalam kasus penembakan antar polisi itu. Keluarga tidak hanya menemukan luka tembak, mereka juga menemukan luka sayat dan jari putus. (*)
Artikel ini telah tayang di disway.id, dengan judul Komnas HAM Kantongi Kronologi Detail Tewasnya Brigadir J, Mulai Ada Titik Terang?