b9

Gen Z Dorong Revolusi Swamedikasi Digital, Dari Gaya Hidup Sehat hingga Kepedulian terhadap Kesehatan Mata

Gen Z Dorong Revolusi Swamedikasi Digital, Dari Gaya Hidup Sehat hingga Kepedulian terhadap Kesehatan Mata

Rachmadi Joesoef, dalam konferensi pers Asia Pacific Self-Medication Industry (APSMI)-Ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Swamedikasi kini menjadi tren penting dalam menjaga kesehatan masyarakat modern, terutama bagi generasi muda atau Gen Z yang hidup di tengah kemajuan teknologi digital.

Kesadaran generasi ini terhadap kesehatan, terutama kesehatan mata, menjadi sorotan utama dalam Asia Pacific Self-Medication Industry (APSMI) Summit 2025 yang digelar di Bali, Kamis 9 Oktober 2025.

Ketua APSMI Rachmadi Joesoef menegaskan bahwa salah satu motivasi utama swamedikasi bagi Gen Z adalah upaya menjaga kesehatan penglihatan.

BACA JUGA:Mengenal Tipe Orang dengan Avoidant Attachment, Si Penjaga Jarak Emosional

"Kita tahu Gen Z lebih banyak menggunakan gawai dalam kesehariannya. Mereka sulit untuk menghindari paparan layar ponsel. Untuk itu, bagi generasi muda, yang harus benar-benar dijaga adalah kesehatan mata," ujar Rachmadi.

Ia juga mengungkapkan bahwa Gen Z memiliki kecenderungan gaya hidup individual dan lebih sering berinteraksi melalui dunia digital dibandingkan secara langsung.

Pola hidup ini membuat mereka lebih bergantung pada perangkat digital, sekaligus menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga kesehatan.

Sementara itu, Dr. Deepa Maharaj, Self-CARERs Digital Work Group Leader & Opella Global HCP Expert, menambahkan bahwa sekitar 20 persen Gen Z di Indonesia telah menggunakan aplikasi dan perangkat digital untuk memantau kesehatan mereka.

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Pertimbangkan Bubarkan Satgas BLBI, Sebut Tak Hasilkan Pendapatan Signifikan

"Dan maka dari itu, saya pikir Gen Z adalah suara paling kuat untuk menyuarakan literasi kesehatan secara digital," kata Deepa.

Menurut Deepa, generasi muda memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif melalui media sosial. Mereka dapat menyebarkan informasi kesehatan secara sederhana dan menarik agar mudah dipahami masyarakat luas.

"Mereka bisa membuat materi soal swamedis menjadi lebih sederhana dan mudah dicerna, membuat teknologi saintifik menjadi lebih sederhana sehingga konsumer menjadi lebih mudah mengerti," ujarnya.

BACA JUGA:Usai Gencatan Senjata, Perbatasan Rafah Dibuka Pekan Depan dan Bantuan Mulai Masuk ke Gaza

"Kamu punya bahasamu sendiri, sebarkan literasi kesehatan kepada dunia secara digital menggunakan bahasa sederhana yang dimengerti oleh Gen Z," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: