Wali Kota Maulana Apresiasi Ombudsman dan Akademisi Kawal Program ''Kampung Bahagia'' Kota Jambi

KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Wali Kota Jambi Maulana memberikan apresiasi tinggi kepada berbagai pihak yang turut berperan aktif dalam mengawal keberlangsungan Program Kampung Bahagia, salah satu program prioritas dalam visi besar Kota Jambi Bahagia yang dikenal dengan konsep “100 juta per RT.”

Pernyataan tersebut disampaikan Maulana saat menghadiri kegiatan Diseminasi Sistem Pencegahan Maladministrasi pada Program Kampung Bahagia, yang digelar oleh Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jambi, pada Rabu pagi 08 Oktober 2025 di EV Garden, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi.

Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jambi, Saiful Roswandi serta dihadiri oleh Asisten Ombudsman Indra, Kepala DPMPPA Kota Jambi Noverentiwi Dewanti, Camat Paal Merah Abdul Salim, dan para koordinator RT yang tergabung dalam Pokja Kampung Bahagia.

Dalam sambutannya, Wali Kota Maulana menyampaikan bahwa program Kampung Bahagia merupakan bentuk nyata dari kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan warga di tingkat paling bawah, yaitu lingkungan RT.

“Program Kampung Bahagia adalah salah satu prioritas utama kami. Karena itu, saya mengapresiasi semua pihak yang ikut mengawal, termasuk Ombudsman yang terus memastikan pelaksanaannya berjalan dengan baik dan bebas dari maladministrasi,” ujar Maulana usai kegiatan.

Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya karena program tersebut turut mendapat perhatian dari kalangan akademisi dan tokoh masyarakat, yang ikut memberikan masukan konstruktif agar pelaksanaannya lebih efektif dan tepat sasaran.

“Peran akademisi dan masyarakat sangat penting. Ini menunjukkan bahwa program ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi juga menjadi gerakan bersama untuk membangun Kota Jambi yang bahagia dan berdaya,” tambahnya.

Wali Kota Maulana menegaskan, Program Kampung Bahagia bukan sekadar penyaluran anggaran, tetapi juga upaya memperkuat semangat gotong royong dalam membangun lingkungan yang lebih baik.

“Program ini istimewa karena tidak ada contoh sebelumnya di Indonesia. Kita menyusunnya dari nol, dengan dukungan para fasilitator DPMPPA dan perangkat daerah. Kami juga sudah membuat juknis yang terus disosialisasikan agar pelaksanaannya tepat,” jelasnya.

Sebagai pilot project, sebanyak 67 RT di Kota Jambi telah lebih dulu menerapkan program ini. Ke depan, pemerintah menargetkan agar 1.650 RT di seluruh Kota Jambi dapat ikut menjalankan program Kampung Bahagia secara berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jambi, Saiful Roswandi, mengingatkan bahwa anggaran program 100 juta per RT bukanlah dana pribadi pengurus RT, melainkan dana pembangunan yang harus digunakan untuk kepentingan masyarakat.

“Ketua RT dan jajarannya memiliki tanggung jawab besar memastikan anggaran digunakan secara tepat sasaran, transparan, dan tidak menimbulkan praktik nepotisme,” tegasnya.

Ia menambahkan, Ombudsman akan terus melakukan pengawasan agar program ini berjalan sesuai mekanisme. Bila ditemukan dugaan penyimpangan, masyarakat diimbau melapor agar dapat ditindaklanjuti secara objektif.

“Langkah ini dilakukan untuk menjaga integritas program, memastikan tidak ada unsur kelalaian ataupun penyalahgunaan kewenangan,” kata Saiful.

Selain membahas penguatan program Kampung Bahagia, Wali Kota Maulana juga menyinggung sejumlah inisiatif lain dalam Derap Langkah Mewujudkan Kota Jambi Bahagia, seperti Program Kartu Bahagia, Balai Latihan Kerja Tematik, dan Kota Tangguh.

Berbagai program tersebut dirancang untuk memberikan rasa aman, peningkatan kesejahteraan, dan kesempatan ekonomi bagi seluruh masyarakat Kota Jambi.

“Semua kebijakan ini merupakan satu kesatuan untuk mewujudkan Kota Jambi yang benar-benar bahagia, sejahtera, dan berdaya,” pungkas Maulana.

Sumber: