Minta Perusahaan Provider Tanggung Jawab, Nyawa Pemuda Nyaris Melayang Akibat Leher Terjerat Kabel WIFI
Akbar saat menjalani perawatan di RSUD Abdurahman Sayuti Olak Kemang-Ist/jambi-independent.co.id-
JAMBI,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Seorang pemuda nyaris kehilangan nyawa akibat kecelakaan tunggal yang disebabkan oleh kabel fiber optik WiFi yang menjuntai sembarangan di pinggir jalan.
Korban, Akbar Dwi Surya Brata (23), warga RT 9, Kelurahan Mudung Laut, Kecamatan Pelayangan, mengalami insiden mengerikan itu saat hendak berangkat kerja.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu pagi, 27 Juli 2025, sekitar pukul 06.48 WIB, di Jalan Jepang, Simpang Puting, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Danau Teluk.
"Ketika saya pergi kerja naik motor, tiba-tiba leher saya terjerat kabel. Saya langsung terpental beberapa meter dan tidak sadarkan diri," ujar Akbar, Selasa (29/7/2025).
BACA JUGA:Walau Dana Hibah Tak Kunjung Turun, KONI Provinsi Jambi Tetap Solid Bekerja
Warga sekitar yang melihat kejadian langsung memberikan pertolongan dan membawa korban ke RS Haji Abdul Rahman Sayuti, Olak Kemang.
Akbar mengalami luka fisik cukup serius. Lehernya memar akibat jeratan kabel, serta luka-luka di tangan, pinggang, dan paha. Hingga, tiga kuku jarinya tercabut.
Akbar berharap kejadian ini menjadi perhatian serius bagi perusahaan penyedia layanan internet.
Ia menuntut pertanggungjawaban atas kabel yang tidak tertata rapi dan mengancam keselamatan pengguna jalan.
BACA JUGA:Bukti Nyata Kerja Keras, PDBI Muaro Jambi Juara Umum Open Turnamen Drum Band DKI Jakarta
"Semoga perusahaan provider mau bertanggung jawab dan segera membenahi penataan kabel yang semrawut agar tidak ada lagi korban lain," tegasnya.
Sebelumnya kejadian serupa yang lebih tragis pernah terjadi pada Sabtu malam, 23 November 2011.
Riska Apriani (20), ibu muda asal Kelurahan Suka Karya, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, meninggal dunia akibat tersengat listrik dari kabel optik yang menjuntai ke tanah.
Insiden tersebut terjadi di Jalan H. Adam Malik, dekat Simpang Empat Lampu Merah Beringin. Usai hujan deras, Riska yang tengah pulang bersama sepupunya berhenti untuk menerima telepon.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



