b9

Duh! Warga Bathin II Pelayang Blokir Jalan, Protes Aktivitas PETI di Bungo

Duh! Warga Bathin II Pelayang Blokir Jalan, Protes Aktivitas PETI di Bungo

Warga yang melakukan blokir jalan di Kabupaten Bungo, karena kesal PETI masih merajalela.-sitihalimah/jambi-independent.co.id-

MUARA BUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Warga yang kesal dengan masih adanya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Bungo, akhirnya bertindak.

Hari Rabu 9 Juli 2025 siang tadi, warga Kecamatan Bathin II Pelayang, Kabupaten Bungo, menggelar aksi.

Massa yang berasal dari 3 desa di wilayah tersebut nekat memblokir akses jalan menuju Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang. 

Aksi ini merupakan bentuk protes atas maraknya aktivitas PETI yang mencemari aliran Sungai Batang Tebo.

BACA JUGA:Kok Bisa! Wanita Asal Jambi Terseret Kasus Polisi Bunuh Polisi di NTB

Salah satu warga, Boy, mengungkapkan bahwa aksi tersebut merupakan murni inisiatif masyarakat yang merasa geram terhadap pencemaran air sungai akibat aktivitas PETI di hulu sungai.

“Aksi ini murni dari masyarakat, tidak ada yang menunggangi. Kami marah karena sungai kami terus keruh dan tercemar oleh PETI di wilayah Limbur Lubuk Mengkuang,” ujar Boy.

Menurutnya, warga sudah sejak lama meminta agar aktivitas PETI tersebut dihentikan. Namun hingga kini, tidak ada tindakan tegas dari pihak terkait.

“Kami sudah sering mengeluh, tapi tidak digubris. Sungai keruh terus. Air tidak bisa dipakai lagi untuk mandi dan mencuci,” tegasnya.

BACA JUGA:Eksplor Jambi: Tempat-Tempat Wisata Alam dan Sejarah yang Bikin Terpesona

Boy menjelaskan bahwa sungai masih menjadi sumber utama air bersih bagi masyarakat di beberapa dusun di Kecamatan Bathin II Pelayang. Karena itu, pencemaran sungai sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari warga.

“Ada banyak warga yang masih menggantungkan kebutuhan air dari sungai. Sekarang, karena PETI, kami kesulitan air bersih,” keluhnya.

Ia juga menegaskan bahwa aksi pemblokiran jalan ini akan terus dilakukan sampai ada tindakan nyata dari pihak berwenang.

“Kami minta pihak kepolisian, pemerintah, dan juga TNI untuk turun tangan. Jika tidak ada kejelasan, kami tidak akan membuka jalan,” tegas Boy.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait